Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual, Rektor Nonaktif Univ Pancasila Akui Malu

  • Bagikan
Rektor Nonaktif Univ Pancasila Akui Malu

Edie dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap dua orang karyawannya. Edie menegaskan, tuduhan tersebut tidak memiliki dasar yang kuat.

"Tadi pagi kami diundang dipanggil oleh polda untuk menjelaskan cerita nya bagaimana, dan saya ditemani oleh penasihat hukum saya. Dari situ saya bisa menilai karena saya juga sarjana hukum saya tahu yang dituduhkan itu tidak mendasar," katanya.

Menurutnya, tidak ada bukti konkret atau saksi yang mendukung tuduhan tersebut.

"Tidak ada bukti tidak ada saksi, tapi berani beraninya dia gugat saya," tegasnya.

Meskipun mendapat dukungan dari banyak pihak, Edie mengungkapkan, sebagai orang Jawa, ia enggan terlibat dalam konflik yang tidak produktif.

"Sebetulnya pendukung saya juga banyak, tapi karena saya ini orang Jawa nggak mau sok gitu. Kalau saya sementara terima," jelasnya.

Namun demikian, ETH menyatakan bahwa penasihat hukumnya mendorongnya untuk tetap berdiri tegak dan tidak mau kalah dalam menghadapi cobaan ini.

"Tapi beliau ini (pengacara) yang mendorong saya untuk ayo berdiri tegak jangan mau kalah dengan cobaan-cobaan ini karena bapak harus menjaga marwah dan martabat sebagai guru besar," tuturnya.

Perlu diketahui, Polisi juga telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap ETH terkait kasus dugaan pelecehan seksual pada tanggal 5 Maret mendatang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa pemeriksaan tersebut berkaitan dengan laporan polisi yang dilayangkan oleh korban DF.

"Dijadwalkan pengambilan keterangan dalam rangka penyelidikan hari Selasa tanggal 5 Maret 2024," kata Ade Ary kepada wartawan, Kamis 29 Febuari 2024.

Edie hari ini juga telah diperiksa dalam kapasitasnya sebagai terlapor atas laporan yang dilayangkan oleh korban RZ. Penyelidikan terhadap kedua laporan tersebut masih dalam proses oleh Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

(Fin/raksul).

  • Bagikan

Exit mobile version