MAKASSAR, RAKYATSULSESL.CO - Tahapan Pemilihan Umum 2024 belum juga usai. Namun, penyelenggara pemilu dalam hal ini adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga tengah mempersiapkan pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak. Agenda politik yang padat dan berkesinambungan dikhawatirkan memicu masalah sosial seperti kejenuhan masyarakat hingga minimnya partisipasi dan pengawasan.
Jadwal tahapan Pilkada Serentak 2024 memang beririsan dengan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024. KPU RI telah mengeluarkan Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024 Tentang Tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024. Berdasarkan PKPU tersebut, pilkada serentak akan digelar Rabu 27 November 2024
Anggota KPU RI, Idham Holik mengatakan, pelaksanaan pilkada serentak dilaksanakan berdasarkan pada ketentuan yang terdapat di dalam Pasal 201 ayat (8) Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016.
"Pasal tersebut adalah salah satu landasan hukum bagi KPU dalam legal drafting Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024 tersebut," ujar Idham, Kamis (29/2/2024).
Menurut dia, Pilkada Serentak 2024 akan dilakukan di 37 provinsi. Termasuk di dalamnya 508 kabupaten dan kota. Sulawesi Selatan yang menggelar pemilihan gubernur pada 2018 dan kabupaten-kota yang melakukan pilkada setelah itu, juga tak luput dari perhelatan secara serentak. Idham mengatakan, bahwa pilkada serentak akan berlaku di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia.
Ketua KPU Sulsel, Hasbullah mengatakan bahwa sejak adanya PKPU Nomor 2 Tahun 2024, pihaknya telah melakukan serangkaian persiapan. Menurut dia, mau tidak mau hal itu harus dilakukan di tengah pelaksanaan tahapan Pemilu 2024.
"Tahapan yang sudah dipersiapkan yakni sosialisasi PKPU No 2 Tahun 2024 dan melakukan pertemuan tatap muka dengan stakeholder. Termasuk instrumen lainnya berkaitan dengan daftar pemilih tetap dan pendaftaran kandidat," ujar Hasbullah.
Menurut dia, pihaknya berupaya bekerja secara kolektif dan kolegial untuk dalam persiapan pilkada serentak. hal itu dilakukan untuk membagi tugas dengan pelaksanaan tahapan Pemilu 2024.
"Kami membangun program kerja bersama di internal komisioner dan satuan kerja yang dikomandoi oleh sekretariat KPU agar tidak ada masalah," ujar dia.
Hasbullah meminta para komisioner KPU tetap profesional dan menjaga integritas dalam menyelesaikan tahapan Pemilu 2024 dan menyongsong Pilkada Serentak 2024. Termasuk, kata dia, mempersiapkan fisik dan mental karena tahapan dari pemilu ke pilkada akan terus berlanjut.
Anggota KPU Sulsel Romy Harminto, mengatakan pihaknya mulai menyiapkan data pemilih menyongsong pemilihan gubernur (Pilgub) Sulsel dan pemilihan bupati/wali kota di 24 kabupaten/kota serentak pada November 2024.
"Kami sudah siap meski tahapan beririsan. Kalau Pilkada, progresnya setelah perjanjian NPHD itu clear dan saat ini kami siapkan data-data pemilih," ujar Romy.
Romy mengungkapkan tahapan pertama untuk pilkada yakni pemutakhiran data pemilih. Pihaknya sudah meminta KPU kabupaten/kota untuk mencatat daftar pemilih khusus (DPK) untuk dimutakhirkan.
"Kami meminta KPU di daerah proses mengambil semua daftar hadir DPK untuk dimutakhirkan dan dimasukkan sebagai pemilih," imbuh dia.
Semua komisioner divisi data KPU selain sibuk mempersiapkan rekapitulasi suara Pemilu 2024 di tingkat kabupaten/kota juga diminta melakukan inventarisasi data pemilih. Selanjutnya, data itu akan dilakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) saat pemutakhiran sebelum ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pilkada 2024.
"Sekarang ini pada saat sambil teman-teman mempersiapkan rekap tingkat kabupaten/kota mereka mengumpulkan daftar hadir DPK untuk memasukkan kembali ke DPT setelah itu dimutakhirkan dalam bentuk coklit atau langsung dimasukkan," ujar dia.
Sebelumnya, pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad mengatakan, padatnya agenda politik nasional hingga lokal ini dinilai tentu akan menguras tenaga lebih, baik pihak penyelenggara, elite politik, juga masyarakat sendiri.
"Pelaksanaan Pemilu menyusul Pilkada dalam waktu berdekatan tentu butuh energi baik elite politik, penyelenggara maupun masyarakat," kata Firdaus.
Dengan begitu, sosialisasi yang masif dan tepat mengenai agenda politik besar tersebut sangat penting agar masyarakat bisa memahami serta ikut berpartisipasi.
"Maka dari itu perlu sosialisasi yang tepat agar masyarakat memahami, peduli dan berpartisipasi," ujar dia.
Firdaus mengungkapkan, padatnya agenda politik ini bisa berdampak pada masalah sosial. Mulai dari kejenuhan masyarakat untuk terlibat langsung dalam pesta demokrasi lima tahunan ini, hingga minimnya pengawasan dan partisipasi.
Meski begitu, Firdaus tetap optimis dengan komitmen para politisi yang benar-benar menjaga kepercayaan masyarakat dipastikan masalah-masalah sosial yang timbul itu bisa diselesaikan.
"Kejenuhan yang dapat melahirkan apriori dapat diatasi dengan komitmen politisi merawat kepercayaan masyarakat terhadap hajatan politik, jauh dari kecurangan dan kekerasan politik," sebut dia.
Terlebih, kata dia, masyarakat tidak merasa dieksploitasi, melainkan membangun kesadarannya untuk berpartisipasi secara dewasa untuk melahirkan pemimpin yang baik melalui proses yang demokratis itu.
"Yang tentu mengirim estafet pemerintahan demi menjaga keutuhan negeri," ucap Firdaus.
Klaim Golkar di Barru
Partai Golkar Kabupaten Barru mengklaim mengalahkan Partai NasDem pada Pemilu 2024. Kader Golkar mendapat kursi terbanyak hingga bisa memimpin Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Golkar mempertahankan 5 kursi dari 5 dapil di Barru.
"Alhamdulillah, atas kerja keras semua kader dan juga para caleg Golkar semua dapil di Barru. Merebut kursi Ketua DPRD menjadi milik Golkar di 2024," kata Ketua Golkar Barru Mudassir Hasri Gani.
Adapun perolehan kursi Partai Golkar di Barru memang sama seperti tahun lalu pemilu 2019 yakni 5. Namun, kali ini 2024 jumlah kursi sama partai NasDem. Hanya saja, jumlah suara partai Golkar melebihi suara NasDem.
Mudassir mengatakan, berdasarkan hasil quick count internal Partai Golkar Barru dari 5 dapil Golkar berhasil mendudukkan masing-masing kadernya sehingga semua dapil terisi.
"Sebelumnya di 2019 Golkar tetap 5 kursi, cuman perolehan suara partai tahun 2024 ini meningkat jadi kalahkan NasDem. Sehingga kursi Ketua DPRD kembali milik Golkar," ujar dia.
Perolehan sementara sesuai real count KPU, Golkar Barru memperoleh suara tertinggi sebesar 22.324 suara. Hal ini menjadi prestasi karena berhasil menggeser partai NasDem yang sebelumnya menjabat Ketua DPRD.
"Tentu, ini menjadi hal yang patut diapresiasi. Tidak mudah mengalahkan partai penguasa di Barru. Ini keberhasilan semua pihak, termasuk masyarakat yg menginginkan kembali Golkar memimpin," ujar Mudassir.
Hal yang sama terjadi di Partai Golkar Kabupaten Tana Toraja. Bi bawah kepemimpinan Victor Datuan Batara, Golkar mencetak hattrick di Pemilu 2024. Keberhasilan yang diraih partai berlambang pohon beringin itu diungkapkan Ketua DPD II Partai Golkar Victor Datuan Batara bahwa berdasarkan quick count atau hitung cepat pemilu 2024.
"Partai Golkar di Tana Toraja juga menjadi pemenang Pileg 2024 dengan meraih kursi terbanyak di DPRD kabupaten Tana Toraja dengan jumlah 7 kursi," ujar Victor.
Selain itu, di Tana Toraja yang dilakukan internal DPD Partai Golkar Tana Toraja, pasangan calon presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran menang di Tana Toraja dengan meraih 73 persen suara.
"Di Tana Toraja, juga Golkar mendapat dua kursi DPRD Sulsel, daerah pemilihan Sulawesi Selatan X meliputi kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara," lanjut Victor.
Victor mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Toraja atas dukungannya terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden, caleg DPR RI, caleg DPRD provinsi dan caleg DPRD Tana Toraja yang diusung Partai Golkar di Pemilu 2024.
"Terima kasih kepada para caleg Partai Golkar di Tana Toraja yang selalu bersinergi, bekerjasama dan bahu membahu menggalang dukungan masyarakat sehingga Partai Golkar mencapai hasil sebagai partai peraih kursi terbanyak di DPRD kabupaten Tana Toraja pada pileg 2024," ujar dia.
Pleno Hasil Pemilu
KPU Kota Makassar, menjadwalkan rekapitulasi suara Pemilu 2024 akan mulai dilakukan, hari ini. Hasil rekapitulasi itu mencakup Pileg dan Pilpres 2024 yang sudah dilakukan pencoblosan 14 Februari lalu.
Pleno kecamatan yang sudah rampung saat ini yakni sembilan dari 15 kecamatan, sisa 6 kecamatan yang masih berproses perhitungan suaranya sampai saat ini.
Anggota KPU Kota Makassar Sri mengatakan belum bisa memastikan lokasi rekap tingkat kota akan dilakukan. Pihak sekretariat disebut masih mencari tempat yang representatif. Sri membeberkan, setiap panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang merampungkan rekapitulasi suara dan administrasinya akan langsung membawa hasilnya ke Aula KPU Makassar, Jalan Raya Perumnas, Antang. Sementara rekapitulasi tingkat kecamatan jadwalnya harus selesai minimal, Sabtu 2 Maret.
"Begitu selesai kecamatan kotak disimpan di sini (aula) kuncinya dipegang polisi sama bawaslu," ujar dia. (suryadi-isak pasa'buan/C)