Kr Jalling pun menduga ada pihak-pihak yang sengaja membuat suasana kekisruhan termasuk mempolitisir keadaan pasca Pemilu 2024 yang telah berlangsung aman dan damai di Kelurahan Tolo Kota.
Bahkan, dirinya mengaku mendapat upaya pemerasan melalui istrinya dari oknum yang mengaku wartawan salah satu media online, agar tuduhan dan pemberitaan terhadap dirinya tak disebarluaskan ke publik.
"Iyya, bukti chat WA-nya ada. Ada oknum yang mengaku dari media meminta sejumlah uang agar ini tidak dipublikasikan. Saya sementara mengkaji apakah ini bisa dibawa ke ranah hukum atau tidak. Apakah masuk pemerasan atau pencemaran nama baik atau masuk ke UU ITE," ungkapnya.
Lebih jauh, Kr Jalling berharap agar warga tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, apalagi berpotensi merusak suasana pasca Pemilu yang telah berlangsung kondusif, aman dan lancar di Kabupaten Jeneponto, khususnya di Kelurahan Tolo Kota. (***)