JAKARTA, RAKYATSULSEL - Masalah tumbuh-kembang yang terlambat seringkali membuat orang tua khawatir tanpa tahu mesti melakukan apa untuk mengatasinya. Padahal, pertumbuhan anak yang terhambat dapat terjadi karena asupan nutrisi yang tidak memadai dan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan atau penyakit kronis.
Kurang gizi atau biasa disebut dengan malnutrisi merupakan penyebab utama pertumbuhan terhambat pada anak-anak. Pertumbuhan terhambat dapat diidentifikasi secara cepat dengan memberikan nutrisi yang cukup, anak-anak dapat mengalami lonjakan pertumbuhan setelah pemulihan nutrisi yang dikenal sebagai catch-up growth atau pertumbuhan terhambat. Hal ini membantu anak-anak mendapatkan kembali jalur pertumbuhan awal mereka.
Anak-anak yang mengalami pertumbuhan yang terhambat seringkali membutuhkan tambahan kalori, protein, dan mikronutrien. Nutrisi ini memiliki dua tujuan, tidak hanya mengisi kembali apa yang hilang selama periode asupan yang tidak memadai, tetapi juga membantu mendukung pertumbuhan lebih lanjut.
Dokter umum dan keluarga dr. Prawira Winata menyebut bahwa mendorong anak untuk makan dengan benar dan gizi seimbang menjadi penting untuk membantu perkembangan anak agar sesuai usianya.
"Berikan makanan seimbang seperti sereal, kacang-kacangan, susu, daging, buah-buahan, dan sayuran setiap hari," ujarnya kepada wartawan, Jumat (1/3).
Hal ini menurutnya memastikan anak mendapatkan protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk perkembangan tulang yang sehat.
Untuk orang tua yang memiliki anak yang rewel dan pilih-pilih makanan, dr. Prawira memberi tips untuk menggunakan suplemen makanan seperti PediaSure, nutrisi yang dirancang secara ilmiah untuk pertumbuhan holistik. Kemudian, libatkan
anak ketika berbelanja, merencanakan menu makan, dan memasak untuk meningkatkan minat dalam memakan makanan yang telah disiapkan.
"Buatlah makanan lebih menarik dengan menggunakan pemotong kue untuk membuat
bentuk-bentuk yang menarik dengan buah-buahan dan sayuran seperti apel dan
mentimun," jelasnya.
"Atau sajikan berbagai macam makanan yang berwarna-warni untuk sarapan dan makan malam," tandas dr. Prawira. (jp/raksul)