MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Film lokal Makassar berjudul "Keluar Main" garapan Finisia Production akan menghibur masyarakat Indonesia dibulan ramadan tepatnya 28 Maret mendatang.
Hadir dengan genre komedi yang dihiasi talenta lokal Makassar, film ini dikemas menarik dengan setting tahun 1994 dimana anak sekolah belum menggunakan gadget seperti saat ini.
Sutradara Film, Ihdar Nur menjelaskan film Keluar Main ini merupakan film Makassar yang dikemas dengan segmentasi nasional.
Menurut dia, Setting tahun 1994 menjadi yang sulit dilakukan dalam pembuatan film ini dimana Pra produksi memakan waktu 3 sampai 6 bulan dan shooting 20 hari.
"Bagaimana menghadirkan suasana ke tahun 1994 memang agak susah mencari lokasi dan harus melakukan survey. Kemudian kami mendapatkan tempat di SMA 22 Sudiang dan kompleks perumahan di Sudiang. Ada memang beberapa lokasi yang tidak mengalami perubahan dan cocok dijadikan tempat shooting. Kami juga mendapatkan tempat yang masih asli seperti di pantai Tanjung Bayang dan Benteng Rotterdam," jelasnya dalam kompetensi pers di CGV Panakkukang, Rabu (6/3/2024).
Lebih jauh tantangan pembuatan film ini juga bagaiman film ini diterima kaum milenial. "Selain melakukan nostalgia dengan menyaksikan film ini, disini juga memperlihatkan bagaimana kehidupan tanpa gadget, kami ingin mengembalikan perasaan anak anak zaman 1994 dengan mengemasnya ke genre komedi.
Produser film, Liani Kawati mengungkapkan sebelumnya sutradara mengajukan dua film horor dan komedi, namun dirinya memilih Film Keluar Main ini untuk di produksi karena tertarik dengan gambar loncengnya.
"Dalam film ini mengajarkan kita bagaimana membangun hubungan sosial. Kami optimis menjangkau hingga 10 juta penonton sebab penonton bioskop di Indonesia mencapai 60-70 persen. Sedangkan penonton Makassar sangat militan yang besar kemungkinan menonton film ini," jelasnya.
Salah satu pemain film Keluar Main, Adi Surya yang berperan sebagai Ippang mengungkapkan bahwa genre komedi yang dibawakan di film ini berbeda dengan film komedi kebanyakan.
"Jika beberapa film komedi bermain di situasi komedi, kita bermain di verbal ini merupakan komedi khas orang Makassar, lebih ke story telling. Keluar pun ke Jakarta sama, kami tetap mengedepankan komedi story telling. Titik tawanya berbeda," tutupnya. (Hikmah/B)