JAKARTA, RAKYATSULSEL – Menyadari potensi Pantai Ria Bomo, Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Benteng Samudra Desa Bomo terus percantik tampilan pantai.
Pantai Ria Bomo yang awalnya hanya digemari oleh para nelayan dan pemancing, kini mulai bisa menarik juga para wisatawan.
Secara bertahap, kawasan wisata bahari yang berlokasi di Desa Bomo, Kecamatan Blimbingsari itu mulai dilengkapi berbagai fasilitas.
Dilansir dari akun Facebook Semangat Banyuwangi, Rabu (6/3), diketahui, pengelolaan pantai ini mulai diperhatikan sejak tahun 2020 lalu.
Saat itu, Pokmaswas setempat mulai melakukan beberapa upaya agar kawasan Pantai Ria Bomo tersebut bisa ramah untuk wisatawan.
Pokmaswas pun mulai membuat tempat piknik di sisi selatan pantai tersebut. Tempat piknik itu dilengkapi juga dengan tempat duduk, meja dan pagar dari limbah kayu.
Selain itu, tempat piknik tersebut juga ditanami oleh rumput dan pohon cemara yang identik dengan pantai.Tujuannya, untuk memberi kenyamanan bagi wisatawan.
Tak hanya itu, saat menjelan masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) lalu, Pokmaswas juga kembali melalukan peningkatan destinasi wisata konservasi Pantai Ria Bomo.
Sejumlah gazebo dan stan-stan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) mulai dibangun untuk memanjakan para wisatawan yang berkunjung.
”Kami juga sedang menyiapkan stan jualan pelaku UMKM, termasuk stan kuliner dan oleh-oleh. Sehingga, wisatawan yang datang bisa betah berlama-lama dan pulangnya bisa berbelanja oleh-oleh khas pesisir Bomo,” kata Kepala Desa Bomo Sutikno.
Adapun penanaman cemara udang yang tak hanya membuat pantai terlihat indah, tetapi juga semakin membuat sejuk kawasan pesisir pantai.
Pelaksanaan pembangunan fasilitas pendukung tersebut, lanjut Sutikno, bertujuan untuk memberikan kenyamanan wisatawan.
Bahkan, Sutikno mengaku, jika peningkatan fasilitas pantai ini sebenarnya sudah dimulai sejak beberapa bulan terakhir menjelang libur Nataru kemarin.
Menurutnya, selain dapat mengangkat potensi wisata lokal, hal itu juga dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan pesisir serta para nelayan.
”Kami ingin masyarakat kami, khususnya nelayan di Desa Bomo ini bisa semakin berdaya. Salah satunya melalui pariwisata,” ungkapnya, seperti yang dikutip Radar Banyuwangi (JawaPos Grup).
Tak hanya mempercantik kawasan pantai untuk menarik wisatawan, Pokwasmas juga terus melakukan upaya-upaya untuk tetap memberdayakan para nelayan.
Pemberdayaan dilakukan melalui pembuatan fish bank atau rumah ikan yang ditanam di dasar laut di kawasan pantai yang berdekatan dengan Bandara Banyuwangi ini.
Fish bank yang ditanam itu, diketahui berfungsi untuk memudahkan nelayan menangkap ikan dengan tetap menjaga ekosistem laut.
Sutikno menyebut, fish bank tersebut juga dapat mendukung pengembangan kawasan penangkaran kepiting dan sekaligus menjadi daya tarik pariwisata di Pantai Ria Bomo.
”Tidak hanya itu, kami juga mendirikan pendapa, rumah penangkaran tukik dan rumah cemara, gazebo, aula, penambahan toilet, rumah ibadah, serta fasilitas lainnya yang mendukung kenyamanan wisatawan yang datang ke Pantai Ria Bomo,” kata dia. (jp/raksul)