SIDRAP, RAKYATSULSEL - Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) menggelar diskusi publik di Hotel Grand Sidney, Kota Pangkajene, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap,, Selasa, (5/3) malam.
Diskusi ini dihadiri berbagai instansi terkait, seperti Satpol PP Kabupaten Sidrap, Dinas Sosial Kabupaten Sidrap, Dinas Perhubungan Sidrap, perwakilan dari Polres Sidrap, Pengurus KNPI Kabupaten Sidrap, mahasiswa, wartawan, dan masyarakat umum.
Diskusi ini mengusung tema “GMBI Peduli Penanganan Pengemis dan Anak Jalanan di Kabupaten Sidrap.
Diskusi tersebut menjadi forum penting untuk mengungkapkan permasalahan yang tengah dihadapi oleh masyarakat Sidrap terkait pengemis dan anak jalanan.
Dalam diskusi ini terungkap bahwa pengemis dan anak jalanan yang ada di Kabupaten Sidrap ternyata didatangkan dari kabupaten lain, seperti Jeneponto, Bantaeng, dan Pangkep oleh warga Sidrap sendiri.
Mereka didatangkan dari kabupaten luar untuk melakukan aktivitas mengemis di Sidrap. Hal ini menjadi perhatian serius karena telah mengganggu ketertiban masyarakat, termasuk kamtibmas dan kelancaran arus lalu lintas di jalanan umum yang padat.
Dalam upaya mencari solusi atas masalah tersebut, berbagai pihak yang hadir dalam diskusi ini menyampaikan perlunya pembentukan forum bersama antara instansi terkait.
Forum ini diharapkan dapat meningkatkan kontrol dan penanganan terhadap pengemis dan anak jalanan di Sidrap. Langkah-langkah preventif dan intervensi yang lebih efektif diharapkan bisa diterapkan untuk mengatasi permasalahan ini.
“Diperlukan tindakan tegas dan koordinasi yang lebih baik antar instansi terkait guna mengatasi akar permasalahan ini secara menyeluruh,” ujar Ketua LSM GMBI Kabupaten Sidrap, Arty Muhammadiyah pada diskusi tersebut.
Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan peran aktif semua pihak dalam menangani permasalahan sosial yang kompleks ini. (Ridwan)