"Yang kedua juga membuka lapangan kerja baru, kalau tidak salah 50 tenaga kerja baru. Dan ini tentu membantu program pemerintah, baik terkait inflasi, ketahanan pangan dan kemiskinan ekstrem, khususnya di Tellu Limpoe," ucap mantan Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sidrap tersebut.
"Semoga Industri air minum dalam kemasan dan es kristal SBR ini terus eksis," harapnya.
Terpisah, Manager CV, SBR Faki mengemukakan bahwa kapasitas produksi industri air minum dalam kemasan SBR perhari sebanyak 2800 dos.
"Ini kita bicara target ya, jadi target perharinya itu 2800 perhari, sedangkan untuk perjamnya itu 350 sampai 400 dos perjam. Kita produksi air gelas, dan botol juga es kristal," kata Faki.
Produksi Air minum dalam kemasan dan es kristal SBR tersebut nantinya menyasar Kabupaten Sidrap, namun Faki berharap nantinya bisa menembus pasar diluar Sidrap atau di Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan.
"Tahap awal di lokal saja atau Sidrap, kalau nanti berkembang sekitaran Palopo, Enrekang dan daerah lain di Sulsel. Insya Allah kalau diberi rejeki lagi, kami tambah cabang hingga skala Nasional," ucapnya.
Faki berharap, Industri air minum dalam kemasan dan es kristal SBR ini terus berkembang sehingga dapat memberi manfaat bagi banyak orang khsususnya di Kabupaten Sidrap. (Ridwan)