Raih Gelar Doktor, Nur Fadjri Fadeli Luran Lahirkan Buku Pondok Pesantren 

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Nur Fadjri Fadeli Luran berhasil meraih gelar doktornya dibidang Administrasi pendidikan dengan nilai 3,91 sangat memuaskan, Kamis (7/3).

Dihadapan promotor dan penguji, Ulfah sapaan akrabnya, sukses mempertahankan penelitiannya yang  berjudul "Model Tata Kelola Layanan Keasramaan pondok pesantren di Sulawesi Selatan". Hasil dari penelitian ini pula melahirkan sebuah buku berjudul "Buku Model Tata Kelola Layanan Keasramaan Hasanah Pada Pondok Pesantren di Sulawesi Selatan".

Dalam penelitiannya, Ulfah memaparkan terkait Tata Kelola Layanan Keasramaan (TKLK) yang merujuk pada UU Nomor 18 Tahun 2018 Pasal 11.

"Secara rinci, UU ini membahas tertantang asrama sebagai tempat tinggal santri selama mondok di pesantren haruslah dikelola sesuai daya tampung, bersih, sehat dan nyaman serta aman untuk menjamin perkembangan santri secara holistik," jelas Ulfah.

Olehnya, dihadirkanlah model TKLK Hasanah untuk merubah paradigma pengelolaan asrama dimana asrama tidak lagi dipandang sebagai tempat untuk tidur dan menyimpan barang santri, tetapi menjadi rumah ke dua dan pembina adalah orang tua selama santri mondok 

Lebih jauh, model TKLK Hasanah terdiri atas tiga komponen layanan asrama, komponen manajemen mutu dan komponen SDM yang merupakan pembina asrama. "Ketiga komponen ini mencerminkan pentingnya memadukan aspek pendidikan dan manajemen dalam memberikan solusi kongkrit layanan keasramaan," jelasnya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan adanya tantangan daya tampung, rasio pembina dan santri yang tidak seimbang dan kurangnya manajemen mutu. Sehingga dihadirkan model layanan keasramaan.

Dalam penelitian ini mengungkapkan  hasil praktibilitas model tata kelola layanan keasramaan menunjukkan tingkat penerimaan dan kegunaan dari pihak pondok pesantren sebab model ini dianggap praktis. Sedang dari proses evaluasi dan efektivitas model yang diterapkan dalam penelitian ini mampu berkontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas layanan.

Terakhir, perempuan yang juga merupakan Ketua Umum YASDIC IMMIM ini mengungkapkan perlunya menciptakan lingkungan asrama pondok pesantren yang nyaman dan indah untuk menciptakan pengalaman yang indah pula bagi santri.

"Perlu menciptakan pengalaman indah di pesantren diman asrama harus di tata, dan kiyai lah yang bisa melakukannya. Di harapkan buku ini bisa di gunakan sesuai kebutuhan terutama untuk tata kelola pondok pesantren," tutupnya. (Hikma/B)

  • Bagikan