RAKYATSULSEL – Sebuah video beredar di media sosial tentang perempuan yang mengaku menderita radang paru karena menggunakan vape atau rokok elektrik hampir setiap hari.
Video tersebut mengundang respons dari Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr Agus Dwi Susanto.
Dr Agus Dwi Susanto menegaskan bahwa, vape memiliki kandungan yang sama berbahayanya dengan rokok konvensional.
“Rokok konvensional dan vape itu memiliki tiga persamaan ya, yang dapat menyebabkan terjadinya risiko berbagai penyakit,” katanya pada Kamis (7/3) yang dikutip dari Antara.
Dia mengatakan bahwa baik vape maupun rokok memiliki kandungan nikotin yang menyebabkan adiksi jika digunakan dalam jangka panjang, dan berpotensi menyebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Tak hanya itu, baik vape maupun rokok sama-sama memiliki kandungan zat karsinogen (pemicu kanker), di mana pada rokok konvensional, zat tersebut terdapat pada TAR.
“Vape itu nggak ada TAR-nya itu betul. Masalahnya adalah walau nggak ada TAR-nya, riset yang ada itu menunjukkan ada bahan karsinogen lain yang menyebabkan kanker, sudah ada buktinya pada riset yang ada di jurnal kelas dunia,” terangnya.