Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan adanya tantangan daya tampung, rasio pembina dan santri yang tidak seimbang dan kurangnya manajemen mutu. Sehingga dihadirkan model layanan keasramaan.
Dalam penelitian ini mengungkapkan hasil praktibilitas model tata kelola layanan keasramaan menunjukkan tingkat penerimaan dan kegunaan dari pihak pondok pesantren sebab model ini dianggap praktis. Sedang dari proses evaluasi dan efektivitas model yang diterapkan dalam penelitian ini mampu berkontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas layanan.
Terakhir, perempuan yang juga merupakan Ketua Umum YASDIC IMMIM ini mengungkapkan perlunya menciptakan lingkungan asrama pondok pesantren yang nyaman dan indah untuk menciptakan pengalaman yang indah pula bagi santri.
"Perlu menciptakan pengalaman indah di pesantren diman asrama harus di tata, dan kiyai lah yang bisa melakukannya. Di harapkan buku ini bisa di gunakan sesuai kebutuhan terutama untuk tata kelola pondok pesantren," tutupnya. (Hikmah/B)