Santri Tersangka Kekerasan di Ponpes Diserahkan ke Jaksa, Sidangnya Bakal Digelar Tertutup

  • Bagikan
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sujana.

Dimana awalnya pelaku sedang duduk di dekat jendela perpustakaan tersebut dan korban datang lalu mengetuk-ngetuk jendela tersebut. 

Pelaku yang merasa tersinggung atas tingkah korban itu kemudian menanyaka maksudnya. Korban yang saat itu diketahui hanya tersenyum dan tidak menjawab pernyataan pelaku langsung dianiaya menggunakan tangan kosong oleh pelaku.

"Betul, jadi kronologi juga tadi direkonstruksi. Awalnya korban bercanda mengetuk jendela, dimana pelakunya duduk pas di belakang jendela tersebut. Awalnya bercanda, setelah disampaikan bahwa korban yang melakukan, pelaku masuk ke dalam memiting (korban) dengan tangan kiri sambil jalan di bawa ke depan perpustakaan," ungkap Subhan.

"Di situ (korban) di siku dulu bagian perutnya tapi korban menahan dengan tangan. Korban terlempar baru pundaknya di tendang dengan lutut sebelah kanan, setelah itu ada ancang-ancang dilakukan (pelaku) dengan memukul bagian belakang kepala dekat telinga sebelah kiri korban," sambungnya.

Atas tindakan itu, korban kesakitan hingga dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia beberapa hari setelah mendapatkan perawatan medis, tepatnya Selasa (20/2/2024) dini hari lalu.  Korban dinyatakan meninggal dunia akibat pembuluh darah di bagian belakang kepalanya pecah.

"Jadi pukulan di kepala bagian belakang sebelah kiri itu terjadi pecah pembuluh darah (berdasarkan hasil analisis dokter) dan itu yang menyebabkan korban meninggal dunia," terang Subhan.

  • Bagikan

Exit mobile version