PAREPARE, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Parepare, Sulawesi Selatan, menargetkan produksi 13 ton cabai rawit untuk menekan inflasi di 2024. Pemkot menyiapkan 8 hektare lahan untuk menanam cabai tahun ini.
“Kita mau targetkan peningkatan produksi agar bisa memenuhi kebutuhan dan menekan inflasi dari cabai rawit ini,” kata Kadis Pertanian, Kelautan dan Perikanan (PKP) Parepare Wildana dikutip dari detik, Minggu, 10 Maret 2024.
Dia mengatakan saat ini ada sejumlah titik penanaman cabai rawit yang sudah mulai panen. Namun jumlah produksi masih terbatas karena lahannya juga tidak begitu luas.
“Sudah ada sebagian panen tetapi lahan kita terbatas jadi tidak bisa sama dengan daerah lain (jumlah produksi),” terang Wildana.
Pemkot Parepare Akan Salurkan Beras SPHP ke Kelurahan Cegah Spekulan Nakal
Dia menjelaskan pola tanam yang dilakukan yakni dengan menanam secara bertahap di beberapa titik lokasi. Tujuannya agar pasokan tidak terputus.
“Kemungkinan ada panen di Maret dan April (cabai) juga. Jadi kami tanam berangsur supaya tidak putus dan ada terus stok,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan pada 2022 lalu luas tanam untuk cabai rawit mencapai 6 hektare dengan luas panen 3 hektare. Sementara untuk produksinya mencapai 7,4 ton dengan produktivitas 24,67 kuintal per haktere.
“Untuk tahun 2023 luas tanam cabai rawit ada 5 hektare dengan luas panen 2 hektare dan produksi mencapai 9,5 ton dan produktivitas 47,5 kuintal per hektare,” paparnya.
Sementara pada 2024, Pemkot Parepare menargetkan luas lahan dan produksi yang lebih besar lagi. Dengan demikian kebutuhan cabai rawit warga bisa tercover oleh petani di Parepare.
“Target 2024 luas tanam 7-8 hektare, luas panen 4 hektare dengan produksi 12-13 ton dan produktivitas 5 ton per hektare,” tegasnya.
Wildana menegaskan luas tanam cabai di tahun 2024 diproyeksikan bisa terus bertambah. Salah satu upayanya dengan menargetkan lahan-lahan kosong hingga pekarangan warga bisa ditanami cabai rawit.
“Semua lahan termasuk pekarangan masyarakat akan kita tanami cabai rawit,” paparnya. (*)