Idrus menekankan bahwa dalam politik, ada prestasi dan penghargaan. Namun, jika hasilnya negatif, maka perlu ada evaluasi. "Dalam politik, ada prestasi dan ada penghargaan; jika tidak ada prestasi, maka perlu ada evaluasi."
Dia mendorong agar evaluasi dilakukan oleh DPD II Golkar di Sulsel, dengan harapan agar objektif dan jujur dalam melihat kondisi Golkar saat ini.
"Bagaimana evaluasinya, ini terserah kepada DPD II, karena yang memiliki suara adalah DPD II. DPD II harus jujur dan objektif, jika kepemimpinannya (di DPD I) produktif, dukunglah, namun jika tidak produktif, maka jangan lagi," ujarnya.
Idrus mengingatkan bahwa jika masih ada DPD II yang mendukung kepemimpinan yang tidak produktif, hal itu bisa dianggap tidak realistis dan dapat merusak Golkar.
"Jika faktor kepemimpinannya tidak produktif, maka dukungan terhadapnya merupakan sikap yang tidak realistis. Dan sikap ini sama dengan merusak Golkar," katanya. (Yadi/B)