Dosen UMS Sidrap Sebagai Reviewer Hibah RisetMU Batch VII

  • Bagikan

SIDRAP, RAKYATSULSEL- Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS) terus mengukir prestasi dalam dunia pendidikan dan penelitian.

Salah satu langkah nyata yang dilakukan oleh dosen UMS adalah partisipasi mereka sebagai reviewer dalam program Hibah RisetMU Batch VII.

Program ini tidak hanya menjadi wadah untuk mengembangkan riset-riset unggulan, tetapi juga memperkuat kolaborasi antar peneliti dalam mendukung kemajuan ilmiah di Indonesia.

Hibah RisetMu adalah penyediaan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah kepada dosen di Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA).

RisetMu ini merupakan platform pengabdian riset yang dibuat oleh Pusat Penelitian Muhammadiyah (PPM).

Adapun salah satu dosen UMS Rapang yang lolos didanai oleh RisetMu dalam pengabdian yakni Sundari.

Sundari berkolaborasi bersama UMS, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan Nasyiahtul Aisyiyah Sidrap melaksanakan program Hibah RisetMu Batch VII pengabdian masyarakat dilingkungan perserikatan.

Adapun temanya "Pemberdayaan Perempuan Terhadap Pemanfaatan Ekonomi Digital : Peran Nasyiatul Aisyiyah dalam Merangsang Kewirausahaan Wanita di Kabupaten Sidenreng Rappang.

Program Hibah RisetMu Batch VII pengabdian masyarakat dilingkungan perserikatan tersebut di laksanakan di Desa Carawali Kecamatan Watangpulu Sidrap. Sabtu, 9 Maret lalu.

Pengabdian ini berfokus pada memberikan pemahaman dan keterampilan bisnis digital untuk mendorong wanita mendapatkan pekerjaan dan melek bisnis digital seperti e-commerce.

Sundari menyampaikan tujuan utama dari pengabdian ini yakni meningkatkan keterampilan perempuan dalam pemanfaatan ekonomi digital, memfasilitasi akses ke platform e-commerce, dan membantu dalam mengembangkan kewirausahaan wanita dalam ranah digital.

Urgensi pemberdayaan perempuan dalam ekonomi digital terletak pada ketidaksetaraan gender yang masih ada dalam akses, pengetahuan, dan peluang di dunia digital.

"Untuk mengatasi hambatan ini dan memungkinkan perempuan untuk memanfaatkan peluang ekonomi digital,"pungkasnya. (Ridwan)

  • Bagikan