MAKASSAR, RAKYASULSEL- Motor keluaran baru Yamaha, LEXi LX 155 series saat ini hadir lebih unggul dari keluaran sebelumnya.
Perubahan di sektor dapur pacu menjadi salah satu keunggulan utama yang dimiliki oleh LEXi LX 155 series dalam mendukung kebutuhan berkendara para penggunanya. Pasalnya pada generasi sebelumnya, LEXi hanya mengusung mesin berkubikasi 125cc, dan kini telah ditingkatkan dengan pengaplikasian mesin Blue Core berkapasitas 155cc.
Menjadi lebih menarik lagi, mesin Blue Core 155cc yang dimiliki LEXi LX saat ini merupakan generasi teranyar yang memang banyak mendapat sentuhan peningkatan, sehingga mampu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 11,3 kW / 8.000 rpm serta torsi maksimum sebesar 14,2 Nm / 6.500 rpm.
Service Education, PT Yamaha Indonesia Motor Mfg. Ferry Nurul Fajar pada aktivitas Media Technical Workshop menjelaskan keunggulan yang dimiliki LEXi LX.
“Seperti yang telah disampaikan pada saat peluncuran produk di awal tahun, mesin yang dipakai LEXi LX 155 adalah mesin Blue Core 155cc generasi terbaru yang mendapat rombakan pada design camshaft, piston, head, jalu roli dan beberapa bagian lainnya," ujar Ferry, Selasa (12/3/2024).
"Efek dari improvement ini adalah meningkatnya efisiensi mekanis yang membuat mesin motor menjadi minim gesekan dan vibrasi, sehingga akselerasi serta performanya menjadi lebih baik,” tambahnya.
Lebih jauh, sentuhan perubahan apa saja yang terdapat pada mesin sehingga mampu mengoptimalkan performa berkendaranya. Perubahan pertama terjadi pada Body Cylinder & Forged dimana ada peningkatan kubikasi mesin pada LEXi LX 155 tentunya membuat Body Cylinder dan Forged Piston menjadi berubah, khususnya pada ukuran diameter yang kini lebih besar, yaitu 58 x 58,7 (bore x stroke).
"Dinding Cylinder pun juga turut dibuat sehalus mungkin untuk meminimalisir gesekan dan mengurangi “oil loss”," ujar Ferry.
Selanjutnya, perubahan terjadi pada Head Cylinder & Valve yang tidak hanya terjadi pada Body Cylinder & Forged Piston saja, perubahan jeroan mesin juga turut menyasar area Head Cylinder yang kini mampu menghasilkan kompresi rasio lebih besar, menjadi 11,6 dari sebelumnya hanya 11,2.
"Peningkatan ini datang dari ukuran dome capacity yang dibuat menjadi lebih kompak. Selain itu, perubahan design head cylinder juga dibarengi dengan perubahan dimensi desain pada diameter kepala valve yang menjadi lebih besar," jelas Ferry.
Selanjutnya, perubahan Crankshaft & Rotor Assy Mesin LEXi LX 155 memiliki ukuran Crankshaft yang lebih pendek dari LEXi yang sebelumnya, yaitu 277,8 mm berbanding 283,8 mm serta dimensi dan berat rotor assy yang lebih ringan, yaitu 1.130 gr berbanding 1.250 gr. Dengan adanya efisiensi dari sisi ukuran dan berat pada komponen-komponen tersebut, maka berimbas pada akselerasi motor yang menjadi lebih baik.
Ke empat perubahan pada camshaft pada mesinLEXi LX 155 juga turut mendapat sentuhan pembaruan. Jika sebelumnya pin dowel yang berfungsi sebagai dudukan sprocket cam chain dibuat terpisah, kini menjadi satu kesatuan (build in) dengan camshaft. Efeknya menjadi lebih rigid sehingga lebih minim gesekan.
Salah satu perubahan yang paling signifikan pada mesin Blue Core generasi terbaru yang dipakai oleh LEXi LX 155 ada pada bagian tensioner-nya. Jika pada mesin generasi sebelumnya gate stopper (bantalan untuk menekan rantai keteng) hanya ditekan oleh per dan tuas, kali ini proses penekanan dilakukan dengan mengkombinasikan per dan juga oli, atau disebut dengan istilah Hydraulic Tensioner. Penggunaan Hydraulic Tensioner, membuat kinerja mesin menjadi lebih minim vibrasi dan suara lebih halus.
Terakhir perubahan pada jalur oli baru yang signifikan yang terakhir adalah jalur oli baru. Pada mesin blue vore generasi sebelumnya, jalur oli hanya untuk menyuplai pelumasan di bagian cylinder head dan cylinder body, namun kini ditambah kebagian hydraulic tensioner.
"Dengan adanya jalur oli baru ini, maka desain crankcase menjadi berbeda dengan mesin Blue Core 155cc lainnya," tutupnya. (Hikma/B)