“Ada sekitar 70 TPS yang kami rekomendasikan PSU. , itu karena kekeliruan atau kesalahan pemberian surat Suara,ada orang semestinya tidak dikasih surat suara tapi Tetap diberi. Ada orang semestinya dikasih dua, tapi dikasih lima surat suara. Itu berarti ada masalah dalam hal pengetahuan tingkat penyelenggara TPS. Misalnya siapa yang berhak DPT, DPTB dan DPK. itu yang terjadi, perlu evaluasi ke depan,” bebernya.
Demikian pula kata Saiful mereka mengisi beberapa yang terkoreksi di tingkat kecamatan, bahkan beberapa kecamatan harus disisir ulang karena berkaitan dengan apa yang diisi di C hasil oleh teman teman KPPS.
“Ada yang keliru isi, semestinya dua garis suara akhirnya ditulis 11 itu adalah kesalahan kesalahan yang akhirnya terkoreksi ketika di tingkat kecamatan sampai ke tingkat kabupaten. Itu juga berarti ada hal yang harus diperbaiki pelaksanaan semacam itu,” tuturnya.
Namun kata Saiful dalam proses rekapitulasi apa yang lakukan berusaha mengoreksi angka angka yang tertera baik di C hasil maupun Salinan C hasil sampai di tingkat Provinsi dengan D kecamatan-kabupaten.
“Koreksi koreksi yang kami lakukan bukan hanya sekedar angka angka tapi termasuk administrasi data kepemiluan. Itulah upaya koreksi supaya betul betul pemilu kita ini dapat dipercaya Pemilih yang datang ke TPS dapat terjaga bisa dipercaya oleh publik,” tutupnya. (Fahrullah/B)
