PAREPARE, RAKYATSULSEL - Empat kecamatan yang ada di kota jasa, niaga, dan pendidikan. Dijuluki sebagai kota cinta Habibie Ainun juga kota ulama sebagai kota aman dan sejuk dikunjungi, dan juga kota lintas bagi warga sekitar luar kota Parepare yang tidak lazim lagi disebut sebagai wilayah Ajatappareng yang meliputi Kabupaten Sidrap, Pinrang, Barru, Enrekang, dan kota Parepare.
Sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare dengan mudah lancar dan aman melaksanakan Safari Ramadan di Empat Kecamatan yang warganya sangat toleransi antar umat dari berbagai suku, agama, dan ras.
Sehingga kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya dengan aman dan terkendali diempat kecamatan sekota parepare.
Adapun tempat safari Ramadan di setiap kecamatan yang ada di Kota Parepare dilaksanakan pukul 19.30 wita, yakni Kecamatan Soreang di Masjid Agung A.G. K.H. Abdul Rahman Ambo Dalle pada hari Kamis.
Kecamatan Ujung di Masjid Raya pada hari Jumat, Kecamatan Bacukiki Barat di Masjid Besar Al Falah pada hari Senin, dan Kecamatan Bacukiki di Masjid Jami Al Mujahidin pada hari Selasa.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Parepare, Muh. Husni Syam mengatakan, safari Ramadan merupakan wadah untuk menjalin silaturahim antara Pemerintah Kota Parepare dengan seluruh lapisan masyarakat.
“Safari Ramadan menjadi bukti hadirnya pemerintah dalam setiap momen berharga, tidak terkecuali di bulan suci yang penuh berkah ini,” ujarnya.
Husni menjelaskan, jika bulan suci Ramadan haruslah menjadi kebanggaan bagi kaum muslim. Dirinya juga mengutip pesan Rasulullah SAW, ‘bahwa umatku yang paling rugi adalah ketika Ramadan mendatanginya dan pergi meninggalkannya tapi dosa-dosanya tidak terampuni.
“Tidak ada jaminan bagi kita akan bertemu di Bulan Ramadan tahun berikutnya, oleh karena itu mari kita manfaatkan bulan ini sebaik mungkin, jadikan Ramadan ini menjadi Ramadan terbaik dari semua Ramadan yang pernah kita lalui,” imbuhnya.
Lanjut Husni, pemerintah Kota Parepare, senantiasa memegang teguh komitmen membangun kehidupan keagamaan yang lebih baik dan lebih kondusif demi memastikan suasana beribadah yang baik.
“Termasuk didalamnya pencegahan atas potensi radikalisme dan ekstrimisme yang dapat merusak citra Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan perdamaian,” pungkasnya.(*)