Mengenal Pondok Pesantren Tertua di Sulsel (Bagian 2): Memiliki Kurikulum Khusus, Pengajian Halaqah

  • Bagikan
Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang

Menurut Wakil Ketua Umum PP As’adiyah, KH Muhyiddin Tahir, kurikulum ini sudah ada sejak pondok pesantren As'adiyah didirikan. Model pengajarannya melibatkan kitab khusus yang dibaca oleh guru, dan kitab yang sama harus berada di depan semua santri.

Pengajian halaqah ini biasanya dilaksanakan di masjid-masjid yang ditunjuk, termasuk Masjid Raya, Masjid Jami, Masjid Macanang, dan tiga masjid di Kelurahan Lapongkoda.

Halaqah, yang artinya lingkaran, menggambarkan kegiatan berkumpulnya orang-orang untuk bersama-sama mempelajari dan mengkaji Islam.

Program pengajian halaqah ini merupakan inisiatif dari pendiri pondok pesantren As’adiyah, almarhum Gurutta Asy-Syekh al-Alimul Allama H. Muhammad As’ad Bin H. Abd. Rasyid. Ini merupakan pendidikan yang tidak terikat oleh kelas, tetapi hanya membutuhkan kebersamaan di Masjid Jami’ Sengkang.

Dalam upaya memperkuat eksistensi dan peranannya sebagai lembaga dakwah dan pendidikan, pondok pesantren As’adiyah telah melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah training dakwah yang dilakukan menjelang bulan Ramadan.

Training ini merupakan bagian penting dari agenda madrasah, di mana para santri dibekali keterampilan dakwah yang diperlukan untuk menyampaikan khotbah saat menjadi imam tarawih di kampung halaman atau daerah yang ditugaskan selama libur Ramadan.

  • Bagikan

Exit mobile version