Anak-anak juga akan dipandu untuk melakukan praktik mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang merupakan bagian dari perilaku PHBS.
Pendekatan yang dilakukan dalam storytelling tersebut adalah dengan cara menerapkan sebab akibat. Misalnya, jika membuang sampah sembarangan maka menyebabkan banjir, jika tidak mencuci tangan saat kotor maka akan menyebabkan penyakit.
Selain itu, ada pula kegiatan penanaman pohon yang dilakukan oleh anak-anak pelajar SD dengan bimbingan dan arahan dari relawan.
"Kegiatan penanaman pohon ini merupakan praktik menjaga keberlangsungan lingkungan hidup di sekitar kita. Anak-anak diajarkan agar peduli dengan lingkungan hidup sejak dini," kata Heri.
Kegiatan selanjutnya adalah Pojok Baca Digital, yang bertujuan mempertebal kecintaan anak-anak terhadap literasi salah satunya dengan membaca secara digital dan fasilitator menyediakan e-book airlangga yang dapat diakses secara daring.
"Ada pula desain mural yang akan digarap di dinding sekolah dengan muatan mencakup pentingnya menanam pohon, menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan menerapkan praktik PHBS. Ini menjadi semacam pengingat bagi anak-anak sekolah," tutur Heri.
MIND ID juga membagikan paket goodie bag berisi alat tulis dan tumbler minuman kepada seluruh peserta dari dua SDN.
"MIND ID tetap meyakini bahwa menginspirasi itu merupakan tugas bersama termasuk kami yang selama ini dikenal sebagai pelaku industri tambang harus ikut terjun langsung dalam menyejahterakan masyarakat, dalam hal ini di bidang pendidikan lewat program Bakti Senyawa," ungkap Heri.
(fin/raksul)