Mendalami Makna Perayaan Hari Raya Nyepi Masyarakat Bali

  • Bagikan
ilustrasi

Dan tujuannya adalah agar tercipta suasana sepi, sepi dari hiruk pikuknya kehidupan dan sepi dari semua nafsu atau keserakahan sifat manusia untuk menyucikan Bhuwana Agung (alam semesta) dan Bhuwana Alit (manusia).

Sebelum hari raya Nyepi, dilaksanakan serangkaian upacara dan upakara yang bermaksud agar Penyucian Buana Alit dan Buana Agung berjalan dengan lancar. Rangkaian upacara tersebut berbeda-beda, tergantung dari Genius Local Wisdom dan urun rembug masing-masing daerah serta kebijaksanaan yang ditetapkan bersama.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana sepi yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan dan pada Hari Raya Nyepi, suasana di Bali sepanjang hari menjadi sunyi, senyap, dan pada malam harinya gelap gulita.

Beberapa hal yang harus dipatuhi saat Hari Raya Nyepi antara lain yang dikutip dari indonesia.travel:

● Amati geni, yaitu tidak menyalakan api atau lampu dan tidak boleh mengumbar/mengobarkan hawa nafsu.
● Amati karya, yaitu tidak melakukan kerja/kegiatan fisik, tidak bersetubuh, melainkan tekun melakukan penyucian rohani.
● Amati lelungan, yaitu tidak bepergian kemana-mana, melainkan senantiasa mawas diri di rumah serta melakukan pemusatan pikiran ke hadapan Tuhan.
● Amati lelanguan, yaitu tidak mengadakan hiburan/rekreasi atau bersenang-senang, termasuk tidak makan dan tidak minum.

  • Bagikan

Exit mobile version