Target pasar utama adalah untuk ekspor dan sebagian untuk pasar domestik.
Plt Direktur Utama Perseroda Sulsel Machmud Achmad menyatakan bahwa di Indonesia saat ini hanya ada 8 refinery padahal kebutuhan minyak terus meningkat.
“Di Indonesia refinery cuman 8. Kebutuhan minyak setiap hari itu 1.600.000 barel per hari. Namun hanya 700.000-800.000 barel yang disanggupi Indonesia,” kata Machmud.
Sementara di Sulawesi kata dia hingga saat ini belum ada sama sekali. “Refinery biar satu nda ada di Sulawesi,” tandasnya.
Koordinator Investor, Datok Mohd Emir Mavani Abdullah menyampaikan produk yang dihasilkan nantinya bisa digunakan untuk domestik maupun ekspor.
“Boleh digunakan disini maupun di luar negeri. Suplai nda ada masalah. Secara teknis, UU pemerintah yang mesti dipatuhi,” kata Emir.
Setelah penandatanganan MoU kata dia akan dibuat masterplan economic impact.
Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menyatakan bahwa pemerintah kabupaten Bulukumba terbuka dengan investasi yang ingin masuk. “Hari ini adalah langkah awal, pemerintah MOU. Tolong sama-sama kita bekerja,” ungkap Andi Muchtar Ali Yusuf. (fajar/raksul)