MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Pemerintah Daerah se-Sulsel kembali mengusulkan Inpres Jalan Daerah (IJD), total alokasi anggarannya mencapai Rp 845 miliar.
Diketahui, Inpres Jalan Daerah (IJD) yang menjadi salah satu Program Presiden Joko Widodo tentu memiliki dampak bagi perputaran ekonomi suatu wilayah.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulsel, Astina Abbas menyampaikan tahun Pemprov Sulsel mengusulkan 13 ruas jalan untuk masuk dalam program IJD.
Kata dia, saat ini prosesnya tengah verifikasi terkait dengan kriteria sesuai dengan persyaratan dari pihak Kementerian PUPR.
“Usulan Rp 845 miliar itu alokasi total dari seluruh pemerintah daerah di Sulsel termasuk Pemprov Sulsel,” bebernya, Jumat ( 15/3/2024).
Ia melanjutkan, untuk usulan Pemprov Sulsel sendiri belum sepenuhnya diterima, hanya saja kata dia, pembangunan lanjutan dari pengerjaan tahun 2023 sebelumnya bisa dikatakan sebagai prioritas untuk IJD tahun ini.
Kata dia, jalan yang sudah dikerjakan pada tahun sebelumnya, Ruas jalan Tallang–Sae (Luwu Utara), ruas jalan Pantilang-Bua (Luwu) dan ruas jalan Pacongkang-Citta (Soppeng).
Ia menuturkan, beberapa usulan jalan dari pemerintah kabupaten juga mengalami penolakan dari pihak pemerintah pusat.
“Alasannya karena ada persyaratannya seperti lebar jalan belum dipenuhi,” bebernya.
Kendati demikian, meski tahun ini usulan jalan itu sudah ditolak tetapi masih bisa untuk diajukan pada tahun pengerjaan tahun berikutnya.
Sementara itu, Bupati Maros, Chaidir Syam menyampaikan pihaknya tahun ini mengusulkan jalan Cabella bahkan sudah dilakukan survei oleh pihak Pemerintah Pusat. Kata dia, untuk estimasi anggarannya itu diperkirakan sekitar Rp 30 miliar. “Sudah disurvei dan kalau sudah memenuhi standar dari balai itu akan disetujui,” paparnya.
Ia berharap, perhatian terhadap rencana pembangunan jalan mamminasata bisa dapat terlaksana dengan baik.
“Mudah-mudahan jalur mamminasata ini tetap menjadi prioritas pembangunan kedepannya,” pungkasnya. (Abu Hamzah/B)