MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar telah mengeluarkan rekomendasi kepada kader-kadernya untuk berkompetisi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada November 2024 mendatang. Namun, DPD I Golkar Sulsel mulai menimbang daerah-daerah yang meraih perolehan kursi yang rendah sehingga perlu melakukan koalisi dengan partai lain.
"Sementara kami telah bersiap sejak awal, namun masih ada tahapan lanjutan yang perlu diikuti, kami menunggu petunjuk lebih lanjut dari DPP," kata Sekretaris DPD Golkar Sulsel, Andi Marzuki Wadeng.
Namun, hasil dari Pemilu 14 Februari 2024 menjadi tolok ukur untuk pencalonan di Pilkada mendatang. Apakah kader-kader mereka layak untuk menjadi calon bupati atau hanya calon wakil bupati saja. "Namun, hal ini tergantung dari perolehan kursi semata," ujarnya.
Meskipun telah ada rekomendasi dari DPP, Golkar Sulsel tetap akan membuka penjaringan karena menyadari bahwa Pilkada memerlukan koalisi, terutama di beberapa daerah di mana Golkar tidak dapat bersaing sendiri.
"Ada kemungkinan orang lain di luar kader Golkar yang lebih mumpuni, misalnya Ketua DPD yang telah direkomendasikan, namun jika suaranya rendah di daerahnya, hal itu menjadi bahan evaluasi," jelasnya.
Mantan anggota DPRD Sulsel ini menyebutkan bahwa Golkar hanya dapat mengusung satu paket kader mereka di 7 Kabupaten/Kota setelah berhasil memenangkan Pemilu, yaitu Toraja Utara dengan 7 kursi, Barru dengan 5 kursi, Soppeng dengan 11 kursi, Selayar dengan 9 kursi, Luwu Utara dengan 11 kursi, Toraja Utara dengan 7 kursi, dan Kota Parepare dengan 5 kursi. "Jadi, sisanya harus melakukan koalisi," tambahnya.
Adapun kandidat unggulan Golkar yang mendapatkan rekomendasi dari DPP antara lain Andi Ina Kartika Sari, Mudassir Hasri Gani (Barru), Ikram Ishak Iskandar, Islam Iskandar (Jeneponto), Andi Akbar Leluasa, Arpin (Luwu Timur), Syahruddin M Adam, Suwardi Hasen (Soppeng), Jon Rende Mangontan, Victor Datuan Batara (Tana Toraja), Jamaluddin Syamsir, Nirwan Arifuddin (Bulukumba), Rahmat Masri Bandaso, dan Nurhaeni (Palopo).
Sementara itu, untuk Kabupaten/Kota lainnya, Golkar merekomendasikan satu nama saja, seperti Muh Fathul Fauzi Nurdin Abdullah (Bantaeng), Andi Rio Padjalangi (Bone), Muhammad Irfan (Enrekang), Muhammad Nasir (Gowa), dan Muhammad Nasir Ali (Selayar).
Selanjutnya, terdapat Patahudding (Luwu), M Basir (Luwu Utara), Suhartina Bohari (Maros), Andi Ilham Zainuddin (Pangkep), Usman Marham (Pinrang), Zulkifli Zain (Sidrap), Andi Kartini Ottong (Sinjai), Yohanes Bassang (Toraja Utara), Baso Rahmanuddin (Wajo), Munafri Arifuddin (Makassar), dan Erna Rasyid Taufan (Parepare). (Fahrullah/B)