BULUKUMBA, RAKYATSULSEL — Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf mendorong para kepala desa untuk kembali memprioritaskan penanggulangan stunting di wilayah mereka. Penurunan angka stunting sangatlah krusial, meskipun dengan anggaran yang terbatas.
Dirinya menegaskan bahwa hal ini harus menjadi perhatian bersama meski angka stunting di Bulukumba telah mengalami penurunan, dari 30 persen menjadi 28 persen. Namun, angka tersebut dapat terus diturunkan dengan upaya kerja yang terencana dan terstruktur.
Hal tersebut ditekankan Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf dalam acara Konvergensi Penurunan Stunting (Rembuk Stunting) di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba.
Menurutnya, penurunan angka stunting harus diiringi dengan peningkatan kualitas ekonomi yang lebih progresif. Penurunan inflasi yang baik merupakan salah satu indikator ekonomi yang baik pula. Oleh karena itu, di masa depan, tidak ada lagi warga kita yang mengalami stunting. Idealnya, kita bisa mencapai zero stunting.
Ia menjelaskan bahwa ekonomi merupakan kunci dari berbagai permasalahan, termasuk terjadinya stunting. Rendahnya ekonomi keluarga adalah akar permasalahan stunting. Oleh karena itu, sektor pertanian di Bulukumba harus didorong untuk memberdayakan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Bulukumba, dr. Wahyuni, dalam laporannya menjelaskan tentang 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di daerah yang dikoordinasikan oleh Kemendagri bersama dengan kementerian dan lembaga terkait.
Ia menegaskan pentingnya meningkatkan dukungan kebijakan dan alokasi anggaran daerah untuk percepatan penurunan stunting yang lebih efektif, serta mendorong peningkatan kualitas intervensi layanan yang spesifik dan sensitif dari berbagai sektor secara terpadu dan berkelanjutan. (Sal)
