BALI, RAKYATSULSEL - Pada 20 Maret 2024, Atase Perdagangan, M. Syahran Bhakti S., Koordinator Fungsi Ekonomi, Tinneke Musnal dan Pelaksana Fungsi Ekonomi, Rifki Rustam Arsyad beserta staf KBRI Kairo menghadiri pertemuan bisnis di Provinsi Qalyubiyah. Hadir dalam pertemuan Prof. Dr. Abdul Hakim Al Tarki, Guru Besar Ilmu Laser di Institut Laser Universitas Cairo, Akram Ibrahim El Zend, American Egyptian Businessman, Syeikh Ahmad Ghunaim, Mantan Kepala Kanwil Wakaf Mesir Wilayah Prov. Qalyubiyah, Hesham Younes, Wakil Ketua Persatuan Wartawan Mesir (PWM), Ibrahim Nagdi, Pemerhati Dunia Arab.
Dalam sambutan Atase Perdagangan mewakili Indonesia menyampaikan apresiasi yang setinggi tingginya atas undangan pertemuan bisnis dan menghadiri kegiatan Festival Tahfiz Al Quran bulan Ramadhan di Prov. Qalyubiyah. M. Syahran menyampaikan, adanya krisis ekonomi global saat ini yang melanda seluruh aspek kehidupan, baik di bidang politik, ekonomi, perdagangan, sosial-budaya, dan juga keamanan mendorong manusia untuk semakin menjadi materialistis dan egoistis. Oleh sebab itu, peran agama khususnya Islam sebagai ajaran universal sangat penting sebagai solusi untuk mengatasi berbagai tantangan dan dinamika globalisasi tersebut.
Dalam kesempatan pertemuan Festival Akbar yang dihadiri lebih 200 orang dari tokoh pemuka agama, pelaku bisnis dan pemuda, M. Syahran mengundang para pelaku usaha di Mesir untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) II yang akan digelar pada 27 s.d 28 Agustus 2024 di Hotel Mulia, Bali, Indonesia. Forum ini diharapkan dapat mendorong kerjasama ekonomi dan perdagangan yang kongkret antara Indonesia dan Afrika sehingga menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia dan benua Afrika.
Secara terpisah, Duta Besar RI, Lutfi Rauf mengharapkan dengan hadirnya para pelaku usaha Mesir di Forum Indonesia-Afrika II ini akan membantu membangun momentum positif bagi kemitraan dengan sektor swasta Indonesia-Afrika guna mempercepat investasi di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, sebagai sarana untuk mendorong transformasi Indonesia di benua Afrika ini.
"Kehadiran para pelaku usaha Mesir membuka kesempatan bagi kita untuk lebih memperluas kerja sama dan kolaborasi untuk saling menguntungkan antara Indonesia dan rakyat Afrika,” ucap Dubes Lutfi.
Prof. Dr. Abdul Hakim Al Tarki selaku penyelenggara pertemuan di Prov. Qalyubiya Mesir ini menyambut baik undangan menghadiri Indonesia-Africa Forum dan akan mempersiapkan bahan-bahan pendukung dalam kajian transformasi ekonomi, kerjasama energi, pembangunan ekonomi berkelanjutan, ketahanan pangan, kesehatan serta kerjasama berkelanjutan di berbagai bidang.
"Kami berharap dengan penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum ini menjadi wadah dialog berkelanjutan antara sektor swasta dan publik Indonesia dengan negara-negara Afrika termasuk Mesir untuk mempercepat upaya kolektif dalam mewujudkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan di Afrika,"tutur Abdul Hakim Al Tarki, Alumni Universitas Harvard dan Dosen Tamu di Univ. Sharjah, PEA. (*)