RAKYATSULSEL - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait namanya yang diseret masuk bursa calon Ketua Umum Partai Golkar. Jokowi hanya merespons itu dengan candaan.
Sebab, isu dirinya akan bergabung ke Partai Golkar menjadi perbincangan hangat. Mengingat dirinya sampai saat ini masih berstatus kader PDI Perjuangan.
"Saya sementara ini ketua Indonesia saja," kata Jokowi di sela-sela melakukan kunjungan kerja ke Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (21/3).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Firman Soebagyo sebelumnya menyatakan bahwa ada sejumlah syarat yang harus ditempuh, jika seorang tokoh bergabung dengan partai berlambang beringin. Hal itu merujuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
“Minimal menjadi anggota partai selama lima tahun berturut-turut. Itu ketentuannya seperti itu. Ketentuan-ketentuan itu kan harus kita jalankan sebelum ada perubahan. Kecuali kalau ada perubahan,” ucap Firman di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3).
Saat disinggung lebih jauh apakah memungkinkan AD/ART Partai Golkar diubah dalam forum Musyawarah Nasional (Munas) untuk memberikan karpet merah bagi Jokowi, Firman enggan berspekuliasi mengenai hal tersebut.
“Ya itu nanti kita lihat, namanya politik kan dinamis yah. Kalau sampai skrg bahwa kita berpegang pada aturan yang ada,” tuturnya.
Sebab menurut Firman, selain persyaratan yang berkaitan dengan pengkaderan Partai Golkar, persyaratan administrasi, prestasi, dedikasi, serta loyalitas pun harus dimiliki oleh calon kader Partai Golkar.
“Prestasi kepada siapa? Ya kepada partai. Dedikasi kepada? Kepada partai. Loyalitas? Ya kepada partai. Yang ini kan tentunya kan orang sudah menjadi anggota partai, gitu lho,” pungkas Anggota Komisi VI DPR RI fraksi Golkar ini. (JP/RAKSUL)