Sementara terkait kemiskinan ekstrem, berdasarkan hasil verifikasi dan validasi di Kabupaten Gowa yang dilaksanakan pada tahun 2023 yakni sebanyak 1108 jiwa atau 0,42 persen dari total jumlah penduduk Gowa mengalami miskin ekstrem. Sehingga kedua hal ini (stunting dan kemiskinan ekstrem) hal penting yang paling terkait satu sama lain.
"Diperlukan formulasi program yang terintegrasi dan saling melengkapi satu sama lain sehingga dapat berdampak signifikan pada penurunan angka prevalensi stunting dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Gowa," tambah Sujjadan.
Musrenbang tematik tahun ini yang mengangkat tema "Merancang solusi holistik untuk mengakhiri stunting dan kemiskinan ekstrem" diharapkan semua pihak memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas dan akar permasalahan, sehingga solusi yang diusulkan dapat lebih terarah dan efektif serta partisipasi aktif dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat sangat dibutuhkan huna terwujudnya peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, pendidikan, gizi, dan sosial ekonomi yang merata bagi semua lapisan masyarakat.
Musrenbang ini turut dihadiri Wakil Bupati Gowa, Abdul Rauf Malaganni, Pj Sekda Gowa, Abdul Karim Dania dan Pimpinan SKPD Lingkup Pemkab Gowa serta turut dilakukan penandatanganan berita acara terkait komitmen bersama dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Gowa. (***)