JAKARTA, RAKYATSULSEL - Gorengan adalah makanan favorit masyarakat Indonesia ketika sedang buka puasa di bulan Ramadhan.
Tak sedikit penjual takjil yang menjual sajian gorengan, selain minuman dingin maupun lauk pauk untuk buka puasa.
Namun, sebenarnya apakah baik mengonsumsi gorengan saat buka puasa? Bagaimana dengan dampak kesehatannya?
Dietisien Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Tony Arjuna tidak menganjurkan mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa.
Pasalnya, di dalam gorengan terkandung komposisi yang kebanyakan dari karbohidrat dan lemak yang tidak sehat.
“Gorengan sangat tidak direkomendasikan untuk berbuka karena komposisinya dominan karbohidrat dan lemak tidak sehat,” tuturnya yang dikutip dari ugm.ac.id pada Jumat (22/3).
Ia menjelaskan bahwa dalam proses pengolahan gorengan acap kali menggunakan minyak yang sama berulang kali.
Minyak yang digunakan berulang-ulang ini tidak baik bagi kesehatan, bahkan menjadi sumber kolestrol.
“Kan jarang yang ada gorengan yang 1-2 kali pakai ganti minyaknya. Kebanyakan minyak yang digunakan itu sudah dipakai berkali-kali dan jadi model sumber kolesterol,” jelas Tony Arjuna.
Bukan hanya lemak yang tidak sehat bagi tubuh, ia juga menerangkan bahwa gorengan memiliki kandungan karbohidrat sederhana.
Karbohidrat semacam ini memiliki sifat yang mudah atau cepat dicerna dan dibakar oleh tubuh.
Proses ini berakibat pada kadar gula darah menurun, sehingga menimbulkan rasa lapar yang begitu cepat.
Tidak hanya itu, sebagaimana dikutip dari halodoc.com pada Jum’at (22/3) bahwa terdapat beberapa dampak lain yang cukup berbahaya ketika mengkonsumsi gorengan saat puasa.
Naiknya asam lambung misalnya. Beberapa orang yang memiliki saluran pencernaan yag sensitif, mengkonsumsi gorengan dapat berakibat naiknya asam lambung hingga menyebabkan heartburn, atau rasa panas atau terbakar di sekitar perut bagian atas.
Konsumsi gorengan yang berlebihan saat berbuka puasa juga dapat berakitab pada tenggorokan terasa gatal.
Hal ini terjadi karena akrolein yang terkandung di dalam gorengan, yang terbentuk karena penggunaan minyak berulang kali.
Bahkan konsumsi gorengan juga dapat mengakibatkan naiknya berat badan selama menunaikan ibadah puasa.
Hal ini terjadi karena makanan yang berminyak seperti gorengan itu cenderung rentan diolah oleh perut kita.
Walhasil, makanan yang berminyak tersebut akhirnya tertumpuk dan menjadi timbunan lemak yang membandel di perut.
Jadi itu beberapa dampak dari makan gorengan ketika berbuka puasa yang perlu dipehatikan.
Jangan sampai selama Ramadhan ini hanya karena gorengan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. (jp/raksul)