RAKYATSULSEL - Typo, singkatan dari "typographical error" merujuk pada kesalahan pengetikan yang terjadi saat seseorang mengetik atau mencetak teks.
Kesalahan ini bisa berupa salah ketik huruf, kata, atau tanda baca. Meskipun sering dianggap sebagai kesalahan kecil atau kelalaian, typo sebenarnya dapat memberikan wawasan tentang cara otak manusia berfungsi.
Tahukah Anda bahwa ternyata typo bisa menjadi salah satu tanda kecerdasan seseorang.
Dilansir Kachwanya pada Kamis (21/3), seorang psikolog mengungkapkan bahwa orang yang cerdas adalah orang yang mampu memahami konsep, bukan dengan memaksa untuk mengingat setiap detail-detail kecil
"Alasan mengapa typo lolos bukan karena kita bodoh atau ceroboh, tetapi karena apa yang kita lakukan sebenarnya sangat cerdas. Ketika Anda menulis, Anda mencoba menyampaikan makna. Ini adalah tugas yang sangat tinggi," ujar seorang psikolog Tom Stafford, yang mempelajari typo di Universitas Sheffield, Inggris.
Ketika menuliskan informasi, fokus otak orang yang cerdas cenderung pada pesan yang perlu disampaikan.
Meskipun betapa kerasnya Anda mengoreksi kalimat yang Anda ketik, tetap akan selalu mengabaikan detail tertentu yang terkait dengan huruf atau kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pesan tersebut.
Seseorang bisa menjadi buta terhadap detail karena otak mereka beroperasi secara naluri. Ketika Anda menyunting pekerjaan Anda sendiri, otak Anda sudah mengetahui tujuannya,” jelas Nick Stockton dari Wired.
Nick Stockton menjelaskan bahwa kemampuan otak untuk mengabaikan detail-detail kecil dan fokus pada gambaran keseluruhan, adalah ciri khas dari fungsi otak dengan tingkat tinggi atau dalam kata lain otak yang cerdas.
Ketika Anda menuliskan informasi, otak yang cerdas cenderung fokus pada pesan yang ingin disampaikan, sambil mengabaikan detail-detail kecil yang terkait dengan kata-kata atau huruf-huruf yang tepat.
Ini bisa menyebabkan terjadinya typo. Meskipun typo mungkin tampak sebagai kesalahan, Nick Stockton menjelaskan bahwa sebenarnya ini adalah tanda kecerdasan oada seseorang.
Hal ini terjadi karena saat menulis, Anda mencoba menyampaikan makna pesan secara keseluruhan, dan otak Anda mengabaikan detail-detail kecil yang mungkin kurang relevan.
Sehingga, typo yang terjadi dapat dianggap sebagai hasil dari proses berpikir yang tinggi, di mana otak Anda fokus pada pesan yang ingin disampaikan daripada detail-detail yang kurang penting. (jp/raksul)