Elite Parpol Tatap Pilwalkot Makassar

  • Bagikan
Ilustrasi. Dokter Udin Saputra Malik Dinilai Manfaatkan ASN Menuju Pilwalkot 2024

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar menjadi salah satu agenda politik yang paling dinanti di tahun 2024 ini. Sejumlah elite politik dikabarkan siap tarung memperebutkan kursi orang nomor satu di Kota Makassar.

Sebut saja, Munafri Arifuddin (Golkar), Fatmawati Rusdi (NasDem), Rudianto Lallo (NasDem), Syamsu Rizal (PKB), Erick Horas (Gerindra), Najamuddin (Gerindra), Fadi Ananda (PDIP), Rudi Pieter Gony (PDIP), Ady Rasyid Ali (Demokrat), Ahmad Susanto, Andi Bukti Jufri (Pejabat Pemkot), Irwan Adnan (Pejabat Pemkot).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem Makassar, Mario David mengatakan, sebagai partai peraih kursi legislatif terbanyak di jenjang DPRD Makassar pada Pileg 2024, NasDem tentu akan mempersiapkan kader terbaiknya untuk maju di Pilwalkot Makassar.

"Karena kita NasDem partai pemenang, walaupun dari target 10 kita hanya dapat 8, tentunya sebagai pemenang kita Partai NasDem sudah menyiapkan kader-kader terbaik. Kita pasti mengusung kader terbaik," ujar Mario, Jumat (22/3/2024).

Mario pun menyebut nama-nama kader NasDem yang berpotensi diusung pada Pilwali Makassar nanti. Diantaranya ada nama Mantan Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo, dan Ketua DPD NasDem Makassar, Andi Rachmatika Dewi.

"Yang pertama ini kan ada Ibu Fatma, yang kedua ada ibu Cicu, ketiga ada kakak Rudianto Lallo, ada saya sendiri Mario David, dan coba kita tantang nanti kakak Supratman dengan kakak Alwi karena mereka berdua, Supratman mungkin suara terbanyak," sebut Mario.

Mario mengatakan NasDem akan membangun koalisi nantinya dengan partai lain. Namun, legislator DPRD kota Makassar itu belum bisa mengatakan tengah membangun komunikasi dengan partai apa saja saat ini.

"Kita ada 5 yang kita dorong nanti kita akan lakukan konsolidasi, komunikasi dengan teman-teman partai lain karena tentunya Partai NasDem tidak bisa mengusung sendiri," tuturnya.

Lebih jauh, Mario mengatakan NasDem akan membuka ruang komunikasi politik untuk partai apa saja yang ingin berkoalisi. Namun, tentu kata dia, NasDem akan memperhitungkan strategi yang lebih matang dengan menimbang partai potensial yang bisa diajak berkoalisi.

"Semua bisa diajak komunikasi. Tapi tentunya kita akan menyusun strategi. Tentunya kita tidak perlu mengambil terlalu banyak partai," ungkapnya.

Sementara, Sekretaris PPP Makassar, Rahmat Taqwa mengatakan partainya dalam waktu dekat akan membuka penjaringan figur untuk diusung pada Pilwali Makassar. Dia mengatakan bahwa PPP membuka peluang bagi siapa saja yang ingin diusung pada kontestasi lima tahunan itu.

"PPP dalam waktu dekat tetap membuka penjaringan, karena ini Partai umat sehingga kami harus membuka pintu untuk siapa pun," katanya.

Namun, Rahmat mengatakan PPP melihat figur yang berpotensi untuk diusung pada Pilwali Makassar ada pada sosok Istri Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail.

"Jika ada yang terbaik dari yang terbaik bisa saja kita mengusung calon tersebut, tetapi hari ini kami masih melihat potensi itu ada sama Ibu Indira Yusuf Ismail," sebut Rahmat.

"Kami terus melakukan komunikasi oleh pimpinan kami di Partai, pengurus harian DPC PPP Makassar dan ada satu nama yang kami prioritaskan, yaitu Ibu Indira Jusuf Ismail," tambah dia.

Rahmat mengakui bahwa PPP harus berkoalisi untuk bisa mengusung pasangan calon Pilwali. Tapi dia tetap optimis akan ada partai lain yang bisa berkoalisi dengan PPP untuk mengusung Indira nantinya.

"Tentu kami harus berkoalisi, semua Partai berpeluang bekoalisi dengan kami, apa lagi kami bagian dari koalisi pemerintahan bapak Danny Pomanto selaku Walikota Makassar," ujar Rahmat.

Dia pun menjelaskan bahwa PPP cocok disandingkan dengan semua Partai. Sebab PPP, kata dia, merupakan satu-satunya Partai di Indonesia yang berasaskan Islam yang punya basis suara walaupun setiap periode hanya memperoleh 5 kursi di DPRD Makassar. "Tetapi basis kami kuat dan solid, sehingga tidak resisten dengan basis Partai lain," tukasnya.

DPC PDI Perjuangan Kota Makassar, mengatakan akan menyiapkan lima kadernya untuk Pilwali Makassar 2024. Dua nama di antaranya adalah pengurus DPD PDIP Sulsel yakni Rudy Pieter Goni dan Risfayanti Muin.

Lalu tiga lainnya merupakan pengurus DPC PDIP Makassar yakni Andi Suhada Sappaile, Mesakh Raymond Rantepadang dan Fadli Ananda.

Ketua Bappilu DPC PDIP Makassar, Raisuljaiz mengatakan bahwa kelima kader itu tentunya adalah kader terbaik yang menurut partai potensial untuk maju sebagai calon wali kota Makassar. "Kelima kader kami siap diusung jadi Walikota maupun Wakil Walikota nantinya," kata Raisul Jaiz.

"Maka kami siap berkoalisi dengan partai-partai yang punya kesamaan visi misi untuk menata Kota Makassar jauh lebih baik. Baik itu dari Nasdem, Golkar, PKB, PPP dan Gerindra serta partai apa saja," tambahnya.

Pada Pilwali Makassar sebelumnya, lanjut Raisuljaiz, PDI-P bersama Hanura dan PKB menjadi satu koalisi dan mengusung Syamsu Rizal alias Daeng Ical dan Fadli Ananda. Namun, sayangnya pasangan usungan mereka harus kalah dari pasangan Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi.

"Meskipun pada saat itu kami kalah, tapi itu menjadi bahan evaluasi untuk menatap dan memenangkan Pilkada nantinya di Kota Makassar," tuturnya.

Di sisi lain, Partai Golkar Makassar juga menyatakan siap untuk melangkah ke Pilwali Makassar. Ketua DPD II Golkar Makassar, Munafri Arifuddin mengungkapkan bahwa partai Golkar selalu siap untuk menghadapi kontestasi politik ke depan.

"Apalagi, dirinya telah mendapat surat tugas langsung dari DPP Golkar pusat untuk maju pada Pilwali Makassar 2024 nanti," ungkapnya.

Golkar sebagai partai politik yang sudah mengeluarkan surat tugas ini tentu akan ditingkatkan menjadi surat rekomendasi usungan.

"Tapi yang paling penting adalah mencukupkan partai, itu dulu. Dan yang kedua melihat figur yang ada. Jangan sampai surat tugas yang kita dapatkan tidak bisa dikonversi menjadi surat dukungan," lanjutnya.

Appi pun mengakui saat ini telah terbangun komunikasi politik antara partai Golkar dengan PKB Makassar yang rencana bersanding pada Pilwali Makassar nanti.

Sejauh ini komunikasi secara kepartaian dan didasari dengan hubungan kedekatan persahabatan dengan PKB. "Kami sudah melakukan kerja sama dan mungkin PKB Kota sudah memberikan statement untuk itu dan itu tentu hal yang sangat positif bagi kami karena PKB sendiri tahun ini punya 5 kursi, digabung dengan Golkar ada 11 kursi cukuplah untuk mengusung," jelasnya.

Menurut Appi, PKB Makassar punya peluang besar akan berkoalisi dengan Golkar pada Pilwali Makassar nanti. Sebab hubungan politik antara kedua partai ini terjalin harmonis.

Meskipun begitu, kata Appi, tentu untuk penentuan figur yang akan diusung kedua partai ini akan memperhitungkan segala hal.

"Kalau PKB itu tidak ada syaratnya. Kemarin yang saya dengar, bahwa sukses di Pileg mereka akan barengi dengan sukses di pemilihan wali kota dan mereka menganggap sukses di pemilihan eksekutif itu harus bersama Golkar. itu dalam hitungan mereka," tandasnya.

Sedangkan, Ketua Bappilu Gerindra Sulsel, Harmansyah mengatakan jika Pilwalkot Makassar akan menjadi salah satu fokus Gerindra. Terlebih lagi kata dia, banyak kader yang layak untuk diusung menjadi calon walikota.

"Salah satu kader terbaik kami, pak Najmuddin punya basis yang kuat di Makassar. Itu bis akita lihat dari perolehan suaranya di Pileg kemarin. Dan saya yakin beliau kita usung di Pilwalkot Makassar," kata Harmansyah.

Menurut Harmansyah, tanpa petahana di Pilwalkot membuat peta persaingan semakin terbuka. Semua figur punya peluang yang sama untuk menang.

"Saya yakin dengan modal 6 kursi di DPRD Makassar kita bisa mengusung kader sendiri di Pilwalkot," jelasnya.

Terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Kota Makassar, Adi Rasyid Ali (ARA) dipastikan akan menatap Pemilihan Walikota Makassar pada November 2024 nanti.

“Semua ketua DPC diminta untuk bertarung dan itu sudah menjadi instruksi DPP,” kata ketua DPC Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali saat ditemui di hotel Claro Makassar, Kamis (21/3/2024) malam.

Dirinya menyebutkan jika pihaknya akan segera membuka penjaringan calon Wali Kota Makassar, walau partai berlambang mercy ini hanya memperoleh 3 kursi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 14 Februari 2024 kemarin.

“Kami membuka desk Pilkada dalam waktu dekat ini, jadi partai membuka ruang siapa yang mendaftar, saya juga harus mendaftar,” bebernya.

Soal koalisi kata wakil ketua DPRD Makassar tidak terlalu sulit, karena beberapa tokoh Makassar yang digadang-gadang maju Pilwakot seperti Munafri Arifuddin (Golkar), Andi Rachmatika Dewi (NasDem), Rudianto Lallo (NasDem), Syamsu Rizal (PKB), Dokter Fadli Ananda (PDI Perjuangan) dan Fatmawati Rusdi (NasDem) semuanya terpilih menjadi wakil rakyat. (Suryadi-Fahrullah/C)

  • Bagikan