"Program Prakerja ini hadir karena 90 persen angkatan kerja di Indonesia berdasarkan data dari BPS 2019 belum pernah mendapatkan pelatihan," ucap Cahyo.
Namun karena program ini dirilis pada tahun 2020 yang saat itu terjadi pandemi Covid-19 dan berlangsung hingga tahun 2022 maka program ini dimodifikasi dengan skema semi bantuan sosial yaitu menerima insentif.
"Kartu Prakerja harus mengemban misi ganda tetap memberikan pelatihan tapi juga memberikan insentif bantuan sosial," terang Cahyo.
Meski begitu, setelah status pandemi Covid-19 dicabut oleh Pemerintah Indonesia, program Prakerja kembali ke skema awal yakni untuk meningkatkan keahlian para angkatan kerja.
"Kami sekarang fokus kembali kepada mandat utama yaitu untuk skilling (pelatihan kemampuan), reskilling (pelatihan kemampuan baru) dan upskilling (meningkatkan kemampuan yang ada ) angkatan kerja," sambung Cahyo.
Melihat banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dari program Prakerja ini, Cahyo mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya Kota Makassar untuk berbondong-bondong mendaftarkan diri.