TAKALAR, RAKYATSULSEL - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar menggelar tasyakuran wisuda Pendidikan Alqur'an Orang Dewasa (Dirosa) bagi warga binaan
angkatan pertama di Aula Lapas Takalar.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua DPD Wahdah Islamiyah Takalar, Ketua Lembaga Hikmatul Quran Wahdah Islamiyah, perwakilan Kementerian Agaman Takalar, dan keluarga warga binaan yang diwisuda.
Kepala Lapas Takalar, Ashari mengatakan jika pembinaan Alquran ini merupakan program unggulan yang bekerja sama dengan Kementerian Agama Takalar dan Wahdah Islamiyah yang diharapkan bisa memberi manfaat bukan hanya kepada dirinya namun juga kepada orang lain.
"Yang diwisuda hanya 40 orang. Akan tetapi, yang mengikuti kegiatan Dirosa sangat banyak. Kami harap program ini bisa berkelanjutan," kata Ashari, Sabtu (30/3).
Ketua DPD Wahdah Islamiyah Hasrul Afriandi mengatakan jika warga binaan yang mengikuti Dirosa mengalami perkembangan yang memuaskan.
"Kita menyaksikan tadi penilain yang diberikan kepada warga binaan yang mengikuti tasyakuran umumnya sudah jauh ada perkembangan membaca Alquran. Dimana-mana selalu ada kendala karena huruf Alquran bukanlah huruf yang menjadi kebiasaan kita tapi dengan adanya semangat, motivasi, metode ada perkembangan yang patut kita syukuri," ujarnya.
Sejalan, Taufiq Abdurrahman ketua Lembaga Hikmatul Quran (LHQ) Wahah Islamiyah berharap agar pembinaan Al-quran dengan metode dirosa dapat terus berkelanjutan sehingga memberi manfaat kepada warga binaan.
"Dalam pembinaan dirosa kita punya buku yang khusus untuk membina orang dewasa. Mudahan-mudahan terus berkelanjutan karena ini program yang baik, karena sebaik-baiknya dari kalian adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al-Quran," pungkas Taufiq Abdurrahman.
Salah seorang warga binaan, RR (27), yang ikut diwisuda mengatakan jika pelatihan Dirosa memberikan manfaat positif bagi dirinya dan teman-temannya sesama warga binaan.
"Harapannya, program yang dibuat Kalapas bisa diteruskan oleh teman-teman selanjutnya," tutupnya. (Tiro)