"Ikhtiar pemuda untuk terlibat dalam dunia politik menunjukkan semangat dan potensi yang kuat. Bonus demografi yang kita alami saat ini menjadikan kehadiran pemimpin muda semakin penting," ujarnya, Sabtu (30/3/2024).
Namun demikian, menurutnya, yang perlu diperhatikan adalah kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh para pemimpin muda tersebut. Pengalaman dan kapasitas dalam memimpin menjadi hal yang krusial dalam menentukan kualitas kepemimpinan.
"Walaupun ada banyak pemimpin muda yang berhasil membawa perubahan positif, namun tidak bisa diabaikan pula kasus-kasus di mana pemimpin muda terjebak dalam berbagai masalah, termasuk masalah hukum," tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Tasrifin menegaskan bahwa kebijaksanaan dan kearifan dalam mengambil keputusan adalah hal yang penting bagi seorang pemimpin, tanpa memandang usia.
Keputusan MK ini, menurutnya, menjadi sebuah pijakan bagi pemuda di seluruh Indonesia untuk berkontribusi dalam dunia politik, termasuk dalam Pilkada 2024. (Yadi/B)
