Sering Ngantuk Setelah Buka Puasa? Yuk Simak Cara Mengatasinya!

  • Bagikan
Ilustrasi: Orang Mengantuk

JAKARTA, RAKYATSULSEL – Salah satu tantangan yang dihadapi setelah berbuka puasa Ramadhan adalah merasa ngantuk. Fenomena ini sering kali terjadi dan dapat mengganggu produktivitas serta kenyamanan.

Penyebab datangnya kantuk setelah buka puasa beragama. Mulai dari adanya perubahan pola makan sampai masalah dalam kondisi kesehatan yang disebut dengan food coma.

Perubahan pola makan saat Ramadhan terjadi secara signifikan dalam pola makan dan ritme harian. Setelah berbuka puasa, sering makanan yang dikonsumsi cenderung berat dan mengandung banyak karbohidrat, gula, dan lemak.

Dilansir dari kanal YouTube Good Talk TV, Dr. dr. Hans Tandra, Sp.PD-KEMD, Ph.D, FINASIM, FACE, FACP, menyampaikan bahwa mengonsumsi karbohidrat dan lemak secara berlebihan dapat mengakibatkan datangnya rasa kantuk. Perubahan pola tidur dan pola makan selama Ramadhan juga dapat memengaruhi produksi hormon dalam tubuh.

”Termasuk hormon yang terkait dengan rasa kantuk seperti melatonin dan serotonin. Perubahan itu dapat menyebabkan seseorang lebih mudah merasa ngantuk setelah berbuka puasa,” papar Hans Tandra

Selain itu, lanjut dia, dehidrasi juga dapat memicu munculnya kantuk setelah berbuka puasa. Selama puasa, tubuh kehilangan banyak cairan karena tidak mengonsumsi air atau minuman selama berjam-jam.

”Meskipun diiringi konsumsi air yang cukup saat berpuasa, beberapa orang mungkin masih mengalami dehidrasi yang dapat menyebabkan kelelahan dan rasa ngantuk,” terang Hans Tandra.

Dilansir dari kanal YouTube Saung Edukasi, sering mengantuk setelah berpuasa juga dapat dipicu gejala food coma. Food coma atau koma makan adalah perasaan lelah yang muncul setelah makan. Umumnya koma makan terjadi setelah makan dengan porsi yang besar.

Jadi, koma makan berbeda dengan kondisi medis serius, di mana seseorang bisa mengalami kehilangan kesadaran. Kondisi koma makanan ini umum terjadi setelah makan dengan gejala sebagai berikut mengantuk, rasa lesu, lelah fisik, tingkat energi menurun, dan konsentrasi buruk.

Menurut para ahli, lamanya koma makanan beragam. Rata-rata lama koma makanan hingga bisa empat jam. Namun, perlu diketahui bahwa namanya dan tingkat keparahan koma makanan juga dapat dipengaruhi faktor lain. Seperti kurang tidur dan kurang minum.

Koma makanan bukanlah gejala yang perlu dikhawatirkan. Namun, koma makanan bisa mengancam keselamatan jika sedang berkendara atau mengoperasikan alat berat.

Di bulan Ramadhan, koma makanan membuat tidak bersemangat dalam menjalankan ibadah selama Ramadhan. Seperti sholat tarawih.

Meski tidak perlu dikhawatirkan, koma makanan ini adalah gejala bahwa laju metabolisme tubuh sedang tidak berjalan baik. Selain itu, jika koma makanan yang dirasakan sangat mengganggu dan terjadi sangat sering, harus segera memeriksakan diri ke dokter, sebab koma makanan bisa jadi gejala awal penyakit diabetes.

Kebiasaan koma makanan dapat dihentikan atau dicegah dengan mengatur porsi makan, mengonsumsi makanan dengan porsi cukup, tanpa rasa kekenyangan. Ini adalah salah satu cara mencegah koma makanan. Selain itu, harus memperbaiki laju metabolisme tubuh agar lebih maksimal dalam mencerna makanan dengan cara rutin bergerak atau berolahraga, serta mengonsumsi makanan sehat dan bernutrisi.

Pastikan untuk minum air dalam jumlah yang cukup setelah berbuka puasa dan sepanjang malam agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Hindari minuman berkafein yang dapat menyebabkan dehidrasi.

Dengan memahami penyebab sering mengantuk setelah berbuka atau food coma, diharapkan umat muslim dapat menjalani Ramadhan dengan lebih nyaman dan produktif. (jp/raksul)

  • Bagikan

Exit mobile version