SULBAR, RAKYATSULSEL- - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar bersama Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kondisi inflasi di wilayah Sulbar. Inflasi Sulbar secara Y on Y pada Maret 2024 tercatat sebesar 2,76 persen.
Rilis disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulbar Tina Wahyufitri bersama Asisten III Pemprov Sulbar Amujib Kepala BI Provinsi Sulbar Gunawan Purbowo dan diikuti secara virtual Penjabat (PJ) Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh di aula BPS Sulbar, Senin (1/4/24).
Kepala BPS Provinsi Sulbar Tina Wahyufitri menyampaikan Sulbar mengalami inflasi tahunan sebesar 2,76 persen.
"Sulbar mengalami Inflasi tahunan sebesar 2,76 atau terjadi peningkatan pada Maret. Inflasi ini dipicu kelompok pengeluaran makanan-minuman tembakau dengan andil 2,07 persen,"kata Tina.
Ia menjelaskan dari dua kabupaten yang menjadi penilaian inflasi BPS yaitu Majene dan Mamuju, inflasi Kabupaten Majene sedikit lebih tinggi dibanding dengan inflasi di Mamuju.
"Inflasi Majene sebesar 2,84 persen sementara Mamuju 2,64 persen," ujarnya.
Ia mengatakan, komoditas utama penyumbang inflasi yaitu beras, ikan layang telur, peningkatan harga beras disebabkan karena kekurangan stok.
Dibandingkan dengan daerah lain, inflasi Sulbar menempati posisi ke 13, meskipun menurutnya secara harga itu sudah baik. Namun, ia merasa tidak puas sehingga akan konsentrasi untuk melakukan penurunan lagi. (Sudirman)