MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam menekan angka inflasi akibat kenaikan harga pangan, ditempuh melalui gerakan pangan murah yang digelar se-Sulsel.
Ketepatan sasaran menjadi harapan dari penyelenggaraan kegiatan ini. Sebab gerakan pangan murah (GPM) diisi dengan bahan pangan yang disubsidi oleh pemerintah pusat seperti beras SPHP (subsidi) dan beberapa bahan pangan lainnya.
Sekretaris Dinas Ketapang Sulsel, Kemal Redindo Syahrul Putra menyampaikan selama pelaksanaan gerakan pangan murah penekanan inflasi akibat kenaikan harga pangan dapat ditempuh melalui gerakan tersebut.
Hanya saja, kata dia, cakupan dan volume masyarakat yang mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pangan murah tentu harus ditingkatkan.
“Jadi kita akui cakupan kuota GPM memang belum dapat menyentuh seluruh masyarakat sebab pelaksanaannya singkat,” ujarnya kepada Rakyat Sulsel baru-baru ini.
Ia melanjutkan, saat ini pihaknya bakal mendorong pelaksanaan gerakan pangan murah itu lebih kepada penyediaan kios pangan murah pada tingkat kecamatan.
Ia menuturkan, jika itu dilaksanakan oleh pemerintah daerah tentu ketepatannya lebih akurat. Sebab pendataan bakal dilakukan untuk mengisi kebutuhan pangan yang bakal dijual pada gerai/kios tersebut.
Ia membeberkan, saat ini pihaknya tengah mematangkan persiapan dan koordinasi pemerintah kota dan kabupaten untuk melanjutkan rencana kios GPM itu.
“Jadi kita bisa lebih akurat lagi, jadi kios itu akan diisi sesuai dengan jumlah penduduk pada masing-masing kecamatan tersebut,” ungkapnya.
Namun, kata dia, saat ini program Desa Ketahanan Pangan juga sedang dilaksanakan dan digodok oleh pihaknya di desa-desa.
“Jadi kami juga sedang melaksanakan gerakan Pekarangan Ketahanan Pangan. Jadi, kita memanfaatkan pekarangan atau halaman untuk menjadi sumber ketersediaan pangan rumah tangga masyarakat,” sebutnya. (Abu/B)