"Artinya, kita tidak bisa begitu berharap banyak pada politisi muda. Namun di sisi lain, perilaku para politisi muda kita saat ini adalah cerminan masa depan demokrasi kita. Dengan singkat kata, jika kita tidak bisa berharap banyak kepada para politisi muda, maka masa depan demokrasi kita memang suram," ujarnya.
Dengan adanya fakta tersebut, Asratillah menilai perlu adanya upaya parpol dan NGO dalam memastikan berjalannya pendidikan politik.
“Tujuannya untuk memproduksi kader-kader politik muda yang terbaik dari segi kualitas dan integritas. Agar ketika mereka terjun ke dunia politik, mereka dapat diandalkan membawa perubahan,” tuturnya.
Bagi Asratillah, dalam jangka pendek, parpol mesti me re-edukasi para legislator mudanya, khususnya mereka yang tidak memiliki wawasan politik yang memadai.”Pendidikan politik untuk legislator muda sangat penting untuk menambah wawasan mereka,” bebernya.
"Para politisi muda ini juga mesti dipaksa oleh parpol untuk turun ke bawah mendengar suara rakyat dan memikirkan jalan keluarnya. Tapi maukah Parpol melakukan itu? Dan apakah legislator muda kita berlapang dada untuk dididik ulang? wallahu a'lam bisshawab," lanjutnya.