"Ini berarti bahwa beliau memiliki popularitas yang cukup tinggi, dan pemilih Takalar memperlihatkan awareness yang tinggi terhadap beliau," katanya.
Namun sekaitan dengan Pilkada Takalar, maka ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan oleh bakal kandidat. Pertama, modal simbolik dan kultural cukup berpengaruh di Takalar, dengan kata lain bakal kandidat mesti memiliki semacam legitimasi dari pusat-pusat kebudayaan di KabupatebTakalar, semisal Galesong dan Polombangkeng.
"Sehingga para bakal kandidat mesti mempersiapkan energi untuk melakukan perebutan simbol dan makna terhadap pusat-pusat kebudayaan tersebut," tuturnya.
Kedua, kata dia. Takalar secara sosiologis merupakan perpaduan antara masyarakat pesisisir dan petani-pedalaman. Selain itu posisi Takalar yang dekat dengan Kota Makassar dimana sebagian besar anak muda Takalar mengecap pendidikan tinggi di sana.
"Ini membuat situasi sosio-politik sangat dinamis di Takalar. Para bakal kandidat mesti melakukan mapping dan segmentasi pemilih Takalar dengan presisi, karena akan berimbas pada strategi komunikasi politik yang akan digunakan," sebutnya.
Ketiga, para bakal kandidat agar bisa memenangkan pilkada dengan efisien maka mesti memperhatikan dengan seksama kecamatan-kecamatan dengan jumlah pemilih terbesar di Takalar.
"Kecamatan Polongbangkeng Utara, Galesong, Mangngarabombang, Galesong Utara dan Pattalassang, merupakan 5 kecamatan dengan jumlah pemilih terbesar," ungkapnya.
