RAKYATSULSEL - Ketika berada di jalan raya, konsentrasi dan fokus sangatlah penting untuk keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya. Namun, seringkali kita mengalami kelelahan saat mengemudi yang bisa berujung pada fenomena yang disebut dengan ‘microsleep’. Meskipun singkat, microsleep dapat menjadi pemicu kecelakaan serius. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai bahaya microsleep saat mengemudi, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegahnya.
Dilansir dari kanal YouTube Premysis Consulting, microsleep adalah durasi tidur yang sangat singkat dengan rentan waktu kurang dari 30 detik. Saking singkatnya, banyak pengendara yang tidak sadar bahwa diri mereka sempat terlelap karena otak manusia baru akan menyadari sesi tidurnya setelah 1 menit.
Jika seorang pengendara kehilangan kesadaran dalam waktu 3 detik dengan laju kecepatan 96 km/jam, maka kendaraan tersebut bisa keluar jalur hingga kurang lebih 100 m. Jadi, tidak heran jika microsleep benar-benar menjadi ancaman bagi setiap pengendara karena Anda bisa hilang kendali dan kendaraan pun tidak terkontrol hanya dalam sepersekian detik.
Microsleep dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurang tidur atau tidur yang kurang berkualitas, kondisi jalan yang monoton seperti jalan tol, efek obat-obatan tertentu, atau penyakit tertentu seperti obesitas, gangguan cemas, dan penyakit lainnya.
Microsleep dapat diidentifikasi dengan melihat tanda-tanda ataupun gejala awal seperti merasa mengantuk, terus menguap, sulit berkomunikasi dan memproses informasi, tidak sadar telah melamun atau tertidur, merasa kaget karena tiba-tiba tersadar, dll.
Lantas bagaimana cara mencegah terjadinya microsleep? Berikut tips cara mencegah microsleep saat mengemudi:
- Istirahat secukupnya
Pastikan untuk istirahat yang cukup sebelum memulai perjalanan jauh. Kurangnya tidur dapat meningkatkan risiko microsleep saat mengemudi. - Berhenti dan beristirahat
Jika merasa mengantuk atau lelah saat mengemudi, segera berhenti di tempat yang aman dan istirahat sejenak. Lakukan peregangan dan berjalan-jalan untuk meningkatkan sirkulasi darah. - Bergantian dengan pengemudi lain
Jika memungkinkan, bergantian dengan pengemudi lain dalam perjalanan panjang dapat membantu menjaga kewaspadaan dan mengurangi risiko microsleep. - Hindari mengemudi saat jam-jam tertentu
Hindari mengemudi pada jam-jam dimana tubuh cenderung mengalami kelelahan, seperti larut malam atau dini hari. - Konsumsi minuman kafein dengan bijak
Minuman berkafein seperti kopi atau teh dapat membantu meningkatkan kewaspadaan, namun jangan bergantung sepenuhnya pada kafein sebagai pengganti tidur yang cukup. - Istirahat setiap dua jam
Jika melakukan perjalanan jauh, penting untuk melakukan istirahat setiap dua jam untuk memberikan waktu bagi otak dan tubuh untuk beristirahat.
Microsleep saat mengemudi merupakan ancaman serius bagi keselamatan di jalan raya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami risiko ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Kesehatan dan keselamatan Anda serta pengguna jalan lainnya merupakan prioritas utama. Jangan mengambil risiko dengan tetap mengemudi ketika merasa mengantuk. Seiring dengan pencegahan di atas, selalu prioritaskan istirahat yang cukup sebelum dan selama perjalanan Anda. (jp/raksul)