JAKARTA, RAKYATSULSEL - Loyalis Ganjar Pranowo, Jhon Sitorus, memberikan pandangannya secara blak-blakan mengenai rencana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.
Menurut Jhon, yang paling khawatir dari rencana pertemuan tersebut adalah Jokowi.
"Yang paling khawatir dari rencana pertemuan Prabowo-Megawati adalah Jokowi," ujar Jhon dalam keterangannya di aplikasi X @Miduk17.
Pasalnya, kata Jhon, Jokowi beberapa kali merengek minta bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
"Jokowi beberapa kali merengek minta ketemu bu Mega," ucapnya.
Jhon menyatakan bahwa alasan di balik permintaan Jokowi untuk bertemu dengan Megawati masih menjadi misteri, dan hanya ia dan Tuhan yang tahu.
"Entah apa tujuannya, hanya Jokowi dan Tuhan yang tahu," tukasnya.
Jika pertemuan antara Prabowo dan Megawati benar-benar terjadi, kata Jhon, maka Jokowi pasti akan buru-buru bermanuver agar tidak kehilangan kekuasaan setelah masa jabatannya berakhir.
"Jokowi pasti buru-buru bermanuver agar tidak kehilangan power pasca lengser nanti," cetusnya.
Baca juga:
Peluang Jokowi dan Gibran Tetap di PDIP, Adi Prayitno: Rekonsiliasi yang Paling Ditunggu
Jhon bilang, manuver-manuver tersebut bisa dilakukan sebelum pertemuan Prabowo-Mega terjadi.
"Manuver itu bisa saja dilakukan sebelum pertemuan Prabowo-Mega," timpalnya.
Salah satunya adalah dengan upaya membatalkan atau memaksa pertemuan tersebut dengan segala cara.
"Entah berusaha membatalkan atau Jokowi memaksa bertemu bu Mega dengan segala cara," tandasnya.
Namun demikian, Jhon mengakui bahwa power yang dimiliki oleh Megawati masih sangat berpengaruh dalam dunia politik Indonesia.
"Biar bagaimanapun, power bu Mega masih sangat berpengaruh dalam dunia perpolitikan Indonesia," imbuhnya.
Bahkan, menurut Jhon, Megawati lebih powerful dari mantan Presiden selama 10 tahun, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Beliau lebih powerful dari mantan Presiden 10 tahun, SBY," kuncinya. (fo)