TANA TORAJA, RAKYATSULSEL - Bencana longsor yang terjadi di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu malam (13 April 2024) yang menelan korban jiwa sebanyak 18 orang. Dengan adanya kejadian ini, sejumlah kalangan turut memberikan dukungan kepada keluarga korban tidak hanya pemerintah tetapi sejumlah kalangan, salah satunya Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja (GT) melalui Crisis Center Gereja Toraja atau CCGT yang dengan sigap menyediakan kebutuhan bagi korban bencana.
Menurut koordinator CCGT, Pdt Yusuf Paliling kepada rakyatsulsel.fajar.co.id via whatsappnya menyampaikan bahwa sebagai wujud kepedulian BPS kepada korban longsor pihaknya menyediakan peti jenasah sebanyak 13 dan langsung diserahkan di RSUD Lakipadada, pada Minggu, 15 April 2024.
" CCGT menyediakan 13 peti jenasah dan telah diserahkan untuk dipergunakan korban longsor Tana Toraja " beber Yusuf Paliling, Senin, 15 April 2024.
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa selain bantuan tersebut pihaknya juga membuka posko kasih CCGT di Tongkonan Sangunlele, Rantepao Toraja Utara untuk menerima bantuan dana maupun sembako yang nantinya akan disalurkan kepada keluarga korban bencana alam baik yang ada di Tana Toraja maupun di Toraja Utara. Pasalnya bencana longsor terjadi disejumlah titik pada kedua kabupaten yang ada di Toraja.
Terpisah ketua BPS GT, Pdt Alfred Anggui saat memimpin ibadah pelesan jenasah di RSUD Lakipadada, Senin 15 April 2024 menyampaikan dukacita atas adanya bencana alam ini dan juga menyampaikan dukacita yang mendalam kepada semua keluarga korban.
"Kita berduka bersama segenap keluarga, juga terus berkoordinasi bersama dengan pemerintah untuk bersama-sama membantu dalam hal apa yang diperlukan ke depan," pungkas Alfred.
Diketahui, Minggu, 14 April 2024, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, Pdt Gomar Gultom yang kebetulan sedang berapa di Toraja berkunjung langsung ke rumah sakit Lakipadada didampingi BPS Gereja Toraja, Pdt. Alfred Anggui. (Cherly)