Ia pun mencontohkan, pagi hari makanan yang cocok ialah nasi kuning, lalu pada jam berikutnya ada songkolo, coto makassar, lalu pallu basa dan seterusnya. Masing-masing tidak bertentangan. "Jadi Makassar itu ada ritual makannya," ungkap Danny.
Sebagai permulaan, dia pun mengajak konsulat jenderal Filipina itu untuk menikmati makan malam besok. Dan mengunjungi kapal Pinisi Pemkot Makassar Tungguma dan Adama di Pantai Losari.
Ajakan tersebut disambut baik oleh Mary. Ia menyatakan pihaknya akan turut berpartisipasi pada pagelaran F8 mendatang.
"Kami siap ikut berpatisipasi. Kami punya banyak performa yang akan ditunjukkan seperti musik tradisional dan banyak genre musik lainnya," ujar Mary.
Termasuk memiliki banyak fashion yang konservatif dan modern yang dapat dipamerkan di Festival F8. Dia berharap peluang kerja sama antara Indonesia dan Filipina terkhusus dengan Makassar terus terjalin kedepannya.
Apalagi katanya, banyak bidang yang bisa dikerjasamakan, di antaranya ekonomi, budaya, penelitian, dan lainnya. (Shasa/B)