Krisis Air Mengancam Dunia, Ini Rencana Penting dari World Water Forum

  • Bagikan
ilustrasi.

Tentunya hal itu berdampak pada negara maju yang mengalami lebih dari 60 persen kerugian ekonomi akibat cuaca. Namun, sebagian besar di bawah kerugian tersebut nilainya 0,1 persen Produk Domestik Bruto (PDB).

Sebaliknya, negara berkembang (belum maju) mengalami 7 persen bencana yang menyebabkan kerugian lebih dari 5 persen PDB dan mencapai hingga 30 persen.

Sementara untuk negara kepulauan kecil yaitu sekitar 20 persen bencana menyebabkan kerugian lebih dari 5 persen PDB, tetapi ada pula yang melebihi 100 persen.

Sekadar informasi, dinamika siklus air dan interaksinya dengan masyarakat manusia dapat mengakibatkan dua hal. Pertama, bervariasinya pola spatio-temporal (ketersediaan sumber daya air).

Kedua yaitu dampak kejadian ekstrem yang berhubungan dengan sumber daya air dapat memengaruhi kehidupan, pembangunan dan keberlanjutan ekosistem, masyarakat, serta individu.

Buktinya, proyeksi Food and Agriculture Organization (FAO) pada 2050 mencatat, krisis air akibat perubahan iklim akan meningkatkan kerentanan pada kawasan penyedia pangan.

Akibatnya, lebih dari 500 juta petani skala kecil yang menghasilkan 80 persen sumber pangan dunia menjadi kelompok yang paling rentan.

  • Bagikan

Exit mobile version