RAKYATSULSEL - Memiliki bentuk daun tunggal berwarna ungu menjadikan tanaman adam hawa punya tempat tersendiri di hati pencinta tanaman hias. Termasuk bagi Muflikhatun Afrianti yang merawatnya seperti anak sendiri.
KEBUN milik Afria terletak di pekarangan rumah, menjadi semacam pagar bagi bangunan tersebut. Rumah Afria berada di Jalan Raya Menganti– Kedamean yang sering dilalui kendaraan angkutan berat. Merawat tanaman menjadi semacam filter bagi debu yang beterbangan dan hendak masuk ke halaman.
Di antara tanaman hias miliknya yang mayoritas berwarna hijau, terdapat satu tanaman yang memiliki perbedaan kentara. Tanaman tersebut adalah adam hawa yang memiliki daun berwarna ungu lembayung. Daun berbentuk tunggal dengan warna ungu tersebut menjadi semacam aktor utama di antara kerumunan tanaman hias lainnya. ’’Ini jenis adam hawa ungu. Warna daun bagian depan dan belakang berwarna ungu semua,” tutur Afria. Terdapat dua varian adam hawa yang dimiliki perempuan berusia 28 tahun tersebut.
Selain adam hawa ungu, dia memiliki adam hawa hijau. Tanaman tersebut memiliki corak warna hijau di bagian depan. Sementara di bagian belakang masih terdapat corak warna ungu sebagai ciri khas tanaman adam hawa. ’’Rata-rata adam hawa itu pasti ada warna ungunya,” sambungnya.
Warna ungu adam hawa berasal dari pigmen antosianin yang terkandung di dalam tanaman tersebut. Di samping warna ungu yang anggun, tanaman bernama Tradescantia spathacea tersebut juga memiliki khasiat yang beragam. Utamanya pada jenis tanaman adam hawa hijau. ’’Kalau kata orang-orang tua bisa digunakan untuk luka luar, diare, flu, batuk kering, hingga batuk berdahak,” papar Afria.
Dengan beragam khasiat tersebut, adam hawa mulai diburu para pembeli. Tidak hanya dari kalangan pencinta tanaman hias, tapi juga masyarakat umum. ’’Anak-anak sekolah itu biasanya nyari kalau ada tugas buat bawa tanaman herbal,” ungkapnya.
Perempuan asli Kedamean tersebut mengaku menanam adam hawa karena perawatannya mudah. ’’Cuma perlu disiram sehari sekali,” tuturnya. Dengan begitu, tanaman tersebut cocok bagi para pekerja yang sering perjalanan dinas ke luar kota.
Perawatan tambahan ada pada jenis media tanam yang digunakan. ’’Ini termasuk tanaman dengan media tanah poros,” sambungnya. Tanah poros merupakan jenis media tanam yang mudah mengalirkan air sehingga tidak menggenang.
Media tanam tersebut, menurut Afria, bisa didapatkan dari campuran tanah liat, sekam bakar, serta pupuk kompos sehingga air bisa mudah merembes. ’’Kalau airnya menggenang, nanti akarnya jadi mudah busuk,” imbuhnya.
Perempuan yang hobi memelihara tanaman hias sejak SD tersebut memiliki dua jenis cara penanaman pada adam hawa. Yaitu, diletakkan di atas tanah atau digantung. ’’Kalau digantung, nanti daunnya memanjang. Menjuntai ke tanah,” bebernya. Hal itu menambah eksotisme tersendiri dari tanaman adam hawa. (jp/raksul)