RAKYATSULSEL- Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto meminta para pendukungnya untuk membatalkan aksi damai yang rencananya akan digelar di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat (19/4). Tak hanya membatalkan aksi di depan gedung MK, Prabowo juga meminta 96,2 juta pemilih Prabowo-Gibran untuk tidak menggelar aksi di mana pun.
Permintaan ini disampaikan Prabowo untuk menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. Prabowo mengharapkan para pendukungnya menjaga suasana pasca Pilpres tetap kondusif.
"Saudara-saudara sekalian, saya Prabowo Subianto meminta dengan sungguh-sungguh kepada seluruh masyarakat Indonesia, khusunya 96,2 juta rakyat Indonesia yang telah memilih pasangan Prabowo-Gibran untuk tidak melakukan aksi apa pun di depan gedung Mahkamah Konstitusi ataupun di tempat-tempat lain, apalagi di jalanan demi menjaga kesejukan demokrasi menjaga persatuan dan keutuhan bangsa menjaga kerukunan antar-seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo dalam keterangan pers, Kamis (18/4) malam.
Menteri Pertahanan (Menhan) itu pun meminta para pendukung dan pemilih Prabowo-Gibran untuk selalu waspada, hati-hati, serta tidak terpancing dan terprovokasi oleh pihak mana pun. Apalagi, oleh pihak-pihak yang menginginkan terjadinya suasana yang tidak sejuk.
"Berkali-kali saya ingatkan dengan kerukanan di antara kita, dengan rasa persatuan, dengan kearifan, dengan kesejukan Indonesia akan mencapai cita-cita bangsa," ucap Prabowo.
Prabowo mengajak seluruh pendukung dan pemilihnya untuk untuk memiliki sikap cinta tanah air, dan sayang kepada rakyat Indonesia. Karena itu, Prabowo mengimbau para pendukungnya untuk menahan diri tanpa melakukan aksi massa atau turun ke jalan.
"Hal ini tidak berarti bahwa kita lemah, tidak. Justru orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan perasaannya. Pihak yang kuat adalah pihak yang bisa menahan diri. Pihak yang kuat adalah pihak yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan golongan atau pribadi," tegas Prabowo.