MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf menyanggupi permintaan sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Kerukunan Keluarga Bulukumba (DPP KKB).
Permintaan pengadaan sekretariat ini disampaikan langsung Dewan pakar KKB, Prof Rasyid Masri dalam sambutannya pada kegiatan halal bihalal bertajuk "Merajut Persaudaraan dan Persatuan Menuju Bulukumba yang Damai dan Sejahtera," yang di gelar di hotel Horizon Ultima Makassar, Minggu (21/4).
"Kalau bisa kita minta sekretariat dari Pak Bupati. Apakah Pak Bupati menyiapkan tanah dan bangunan, ataukah tanah saja kami yang menyiapkan bangunan atau bangunan saja kami yang mengusahakan tanah," ujar Prof Rasyid.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Bulukumba yang kerap disapa Andi Utta ini langsung menyanggupi permintaan tersebut dihadapan seluruh peserta yang berjumlah kurang lebih 500an orang.
"Harapan adanya sekretariat, di belakang sini saya memiliki tanah seluas 500 meter itu bisa digunakan, di dekat taman kanak-kanak distu ada lahan saya," pungkasnya.
Lebih jauh, Andi Utta juga mengajak masyarakat Bulukumba yang ada di perantauan mengambil peran strategis guna kemajuan Bulukumba.
"Kita bisa ikut mempromosikan Bulukumba, kita harus mengambil peran strategis untuk memajukan tanah kelahiran kita," tambahnya.
Ketua Umum DPP Kerukunan Keluarga Bulukumba, Badi Sommeng menjelaskan halal bihalal ini merupakan acara rutinitas tahunan yang digelar setelah Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha dijalankan.
Untuk tahun ini, kata dia, diundang dari luar pengurus DPP dan DPW yang ada diluar Sulsel untuk hadir. Kali ini mereka hadir ada yang dari Kendari, Kalimantan, dan Irian.
“Ini salah satu perintah ajaran agama Islam untuk berkumpul dan bersilaturahmi. Saya kira semua tau ini ada manfaatnya, bersilaturahmi mendatangkan rejeki dan kesehatan serta pahala dari Allah SWT,” ucapnya.
Sementara, Ketua Panitia Halal Bi Halal KKB, Hermansyam mengatakan KKB ini mempertemukan keluarga Bulukumba di perantauan. Saling bersilaturahmi, tak sekedar terucap harus ketemu dengan mereka yang ada ditanah rantau yang diluar Sulsel, ini direalisasikan.
“Yang hadir dalam halal bihalal tercatat sekitar 500-an orang, termasuk mantan Bupati Bulukumba dari tahun 1980 sampai 1985. Makassar menjadi pusat, mempertemukan orang-orang di tanah rantau di Makassar karena dianggap dekat,” jelasnya. (Hikma/B)