Jelang Musim Tanam Kedua, Pj Bupati Jeneponto Kumpulkan Distributor Pupuk

  • Bagikan

JENEPONTO, RAKYATSULSEL - Jelang musim tanam kedua di Kabupaten Jeneponto pada pertengah Mei 2024, Pj Bupati Jeneponto, Junaedi mengundang mengundang para distributor pupuk.

Bertempat di Rumah Jabatan Bupati, Kel. Empoang, Kec. Binamu, Kab. Jeneponto, Minggu (21/4/24) malam, Pj Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri, menggelar diskusi dengan para distributor pupuk, yang meliputi 3 badan usaha, yakni Budiarto Deja dari CV. Turatea Agro Perkasa, Saharuddin Lara dari Puskud wilayah Jeneponto, dan Amrina Rachmi Warham mewakili KPI, serta turut hadir dalam pertemuan kali ini perwakilan dari PT. Pupuk Indonesia, Saiful Ahmad.

“Saya sangat berterima kasih ini pak, karena untuk pertama kali kami distributor diundang oleh Bupati untuk membahas kuota dan distribusi pupuk, mudah-mudahan hal seperti ini senantiasa dapat dilaksanakan agar kita bisa bersama- sama memikirkan solusi yang akan ditempuh dalam penyelesaian masalah pupuk, yang setiap tahun dialami oleh para petani,” kata perwakilan distributor KPI, Rina.

Dalam pertemuan tersebut, Edi sapaan akrab Pj Bupati Jeneponto meminta agar persoalan klasik ketersediaan pupuk subsidi segera dicarikan solusi oleh pemerintah bersama distributor serta pihak terkait lainnya.

“Saya tidak ingin petani dan distributor berfikir sendiri menyelesaikan masalah ini, makanya kami mengundang untuk kita bicarakan, apa sebenarnya akar masalah dari pupuk ini, pemerintah harus selalu hadir bersama petani, karena petanilah yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah ini, selain itu jika petani bisa meningkatkan produktivitas maka yang dapat penghargaan adalah kadis pertanian bersama Bupati, bukan petani,” ujar Pj Bupati.

Setelah mendapatkan penjelasan dari 3 distributor, terkait fenomena penurunan kuota alokasi pupuk di Jeneponto, Pj Bupati Jeneponto berjanji akan menyampaikan laporan ke Kementrian Pertanian terkait minimnya kuota yang dialokasikan di Kabupaten Jeneponto, termasuk menghimbau kepada seluruh petani khususnya yang memiliki luas lahan diatas rata-rata petani secara umum, agar tidak meggunakan pupuk sibsidi, karena pupuk subsidi tersebut dimaksudkan untuk para petani kecil.

“Saya ingin agar petani yang sudah mampu membeli pupuk non subsidi, janganmi pake yang subsidi supaya petani kecil bisa memanfaatkan kebijakan pemerintah, terkait alokasi subsidi negara,” tutup Junaedi. (Zadly)

  • Bagikan

Exit mobile version