MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Prof. Dr. Firman Menne, S.M.SI. AK., CA, CTA, ACPA sukses meraih gelar Guru Besar di bidang Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bosowa.
Prof Firman merupakan Putra Soppeng kelahiran 04 Januari 1973 ini dari pasangan
Menne Alm. dan Hj. Hippe Almh. Dalam perjalanannya, Prof Firman mengawali pendidikan di sekolah SDN 201 Panangeang dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1986 dengan predikat Peringkat Umum 1.
Prof Firman kemudian melanjutkan ke jenjang SMP Negeri 1128 Cabbenge dan selesai tahun 1989 pun dengan peringkat umum 1.
Setelah itu melanjutkan Pendidikan ke SMAN 1 Watansoppeng dan berhasil meraih prestasi pada Olimpiade Matematika dan IPA di Tingkat Propinsi, sehingga mewakili Kabupaten Soppeng untuk mengikuti Pendidikan SMA Kelas Khusus di BPG Ujung Pandang pada tahun 1991/1992.
Prof Firman memulai karirnya di dunia pendidikan menjadi seorang instruktur komputer di Pusat Pendidikan Kejuruan 45 yang kebetulan berada di bawah naungan Universitas 45 Makassar atau yang saat ini dikenal dengan Universitas Bosowa sembari menyelesaikan Pendidikan S1 pada Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi tahun 1999.
Tidak ada kata berhenti untuk memperdalam ilmu, Prof Firman kemudian melanjutkan Pendidikan S2 Magister Keuangan dan menyelesaikannya ditahun 2005 serta Magister Akuntansi dan selesai tahun 2011 yang keduanya diselesaikan di Unhas. Pria 9 bersaudara ini kemudian melanjutkan S3 kembali di Unhas Ilmu Ekonomi konsentrasi Akuntansi dan selesai tahun 2017.
Menariknya, seluruh jenjang pendidikannya mulai dari S1, Profesi Akuntan, S2 dua kali dan S3 semuanya mendapat beasiswa baik dari Yayasan Supersemar semasa S1, Yayasan Andi Sose saat mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan, S2 dan S3 dari Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPS) dari Dikti, bahkan saat S3 mendapatkan beasiswa tambahan untuk mengikuti Program Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) di Griffith University, Brisbane, Australia dari September hingga Desember Tahun 2015.
Sejak menjadi dosen, Prof Firman telah menduduki berbagai jabatan struktural, beberapa di antaranya adalah Wakil Direktur Program Diploma, mulai dari WD 1, 2 dan 3 bahkan sempat menjadi Direktur Program Diploma pada tahun 2006-2010, Lalu kemudian menyeberang ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis menjadi Ketua Program Studi Akuntansi dari tahun 2010- 2012, dan kemudian diangkat menjadi Wakil Rektor IV di saat terjadi peralihan pengelolaan dari Universitas 45 menjadi Universitas Bosowa.
Guna meraih gelar Guru Besarnya, Prof Firman merampungkan penelitian berjudul
"Penelitian Akutansi Syariah dan Kontribusi terhadap Perkembangan Entitas Bisnis Syariah,"
Dalam penelitiannya, Prof Firman melihat pengembangan model akuntansi syariah berbasis inovasi keuangan syariah, akan melahirkan suatu model akuntansi syariah yang mudah dan praktis dalam implementasinya namun tetap memperhatikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah sehingga diharapkan ini dapat membantu meningkatkan performa entitas bisnis syariah,
Penelitian ini juga diharapkan dapat mempermudah dalam proses transaksi dan meningkatkan kualitas informasi keuangan organisasi.
"Laporan keuangan yang dihasilkan menjadi lebih cepat dan akurat juga menjamin terpenuhinya kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah, selain itu, juga dapat mendorong terpenuhinya kewajiban sosial organisasi maupun individu seperti pemenuhan kewajiban zakat, infak dan sedekah," ujar Prof Firman.
Lebih jauh, dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa kontribusi akuntansi syariah terhadap pengembangan entitas bisnis syariah tidak bisa dianggap remeh terlebih akuntansi syariah saat ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan seiring pertumbuhan entitas bisnis syariah yang juga semakin meningkat.
"Dari hasil kajian ditemukan bahwa hasil-hasil penelitian selama ini telah memberikan dukungan terhadap pengembangan akuntansi syariah terutama pada beberapa aspek, seperti; kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah, transparansi dan kepercayaah, pembiayaan dan investasi, pengelolaan zakat, infak dan sedekah," jelas Prof Firman.
Tidak hanya itu, penelitian di bidang akuntansi syariah telah mendorong para pelaku bisnis syariah untuk memadukan dua ilmu sekaligus yakni ilmu bisnis dan fikih bisnis.
"Pelaku bisnis syariah diharapkan memiliki kemampuan untuk menguasai ilmu bisnis agar membawa entitas bisnis syariah meraih keuntungan, namun di sisi lain, pelaku bisnis syariah pun diharuskan mampu memiliki kemampuan dalam penguasaan fikih bisnis untuk memastikan bahwa praktik bisnis yang dijalankan serta keuntungan bisnis yang diperoleh senantiasa berorientasi halal, agar dapat terpenuhi konsep bisnis yang ideal pada kuadran yang hijau yakni untung dari sisi usaha dan halal dari syariah," harapnya.
Berdasarkan hasil penelitian di bidang akuntansi syariah, juga disadari bahwa akuntansi syariah telah memainkan peran penting terutama dalam tiga kategori utama dalam sebaran beberapa penelitian yang ada, yakni pada; erangka akuntansi syariah, pengaruh akuntansi syariah terhadap pengembangan teknologi keuangan entitas bisnis syariah, kepatuhan entitas bisnis syariah terhadap prinsip-prinsip syariah.
Penelitian akuntansi syariah ini menjadikan akuntansi syariah semakin kompetitif dengan menawarkan penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang cepat dan akurat dengan mengkombinasikan antara ilmu akuntansi syariah dengan dukungan teknologi keuangan.
Penelitian akuntansi syariah juga membantu dalam melihat pola, tren dan temuan penelitian yang exsisting tentang akuntansi syariah dan inovasi teknologi keuangan dalam pengembangan entitas bisnis syariah secara kelembagaan. Selain itu, penelitian ini juga berkontribusi positif bagi pembuat kebijakan seperti regulator, investor dan pengelola pasar modal dalam melahirkan kebijakan, regulasi dan penyiapan infrastruktur yang dapat mendukung pengembangan entitas bisnis syariah ke depannya. (***)