RAKYATSULSEL - Bahasa dan postur tubuh dapat memberikan petunjuk berharga tentang kepribadian seseorang.
Anda mungkin familiar dengan gagasan bahwa tangan terlipat bisa menandakan kepribadian defensif, sementara berdiri tegak menunjukkan orang dengan kepribadian yang percaya diri.
Namun melansir Best Life, menurut Kate Kali, seorang ahli hipnoterapi, pakar bahasa tubuh, serta pembaca wajah profesional, memfokuskan analisis karakter pada mata orang dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang kepribadian mereka.
Kali menjelaskan bahwa dalam ilmu membaca wajah ala Tiongkok, mata dipercaya mencerminkan hati seseorang dan bagaimana mereka menyampaikan diri.
Dia menyoroti tiga cara di mana mata dapat memberikan informasi berharga tentang kepribadian seseorang, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang orang-orang di sekitar Anda.
- Variasi dalam Bukaan Mata
Kate Kali, membahas konsep dualitas wajah dalam membaca wajah ala Tiongkok. Menurutnya, wajah dibagi menjadi dua bagian simbolis: sisi kanan mewakili ekspresi publik seseorang, terutama dalam kehidupan profesional mereka, dan sisi kiri memperlihatkan esensi inner atau keterbukaan mereka.
Jika mata kanan seseorang lebih terbuka, mereka mungkin merasa lebih nyaman dalam memfokuskan diri mereka dalam karier atau kehidupan publik mereka. Namun, mereka mungkin menunjukkan sikap yang waspada dalam setting yang intim.
Sebaliknya, individu dengan mata kanan yang kurang terbuka mungkin awalnya terlihat pemalu, tetapi bisa menjadi lebih ekspresif begitu mereka merasa nyaman dengan orang sekitarnya.
- Bentuk Inner Canthus
Inner canthus yang terletak di sudut mata dekat hidung, dipercayai oleh Kali mencerminkan sikap verbal seseorang.
Inner canthus yang runcing mungkin menandakan ketajaman atau keterbukaan dalam berkomunikasi, terutama dalam interaksi publik.
Di sisi lain, inner canthus yang bulat mungkin menunjukkan gaya komunikasi yang lebih lembut, terutama dalam hubungan personal.
- Lingkaran di Bawah Mata
Lingkaran gelap di bawah mata, sering dikaitkan dengan kurang tidur. Namun, menurut Kali warna lingkar mata ini juga dapat mengungkapkan wawasan yang lebih dalam terkait kondisi kepribadian seseorang.
Pembengkakan di area bawah mata dapat menandakan tingkat stres yang meningkat atau tekanan emosional yang belum terselesaikan.
Kali menekankan bahwa gejala-gejala tersebut mengindikasikan respons stres yang berlebihan atau air mata yang belum ditumpahkan, yang berpotensi mempengaruhi kesejahteraan fisik seseorang.
Meskipun validitas ilmiah dari interpretasi Kali tetap belum pasti, namun poin yang dibagikan menawarkan wawasan menarik tentang koneksi potensial antara fitur wajah dan karakteristik dan kondisi kepribadian seseorang. (jp/raksul)